GULIR KEBAWAH UNTUK MELIHAT BERITA
Trending

Disporapar Ajukan Rp 9 Miliar untuk Proprov: Prioritas Olahraga Tetap Jalan di Tengah Efisiensi

DIKSI.CO, SAMARINDA – Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Samarinda tetap menjalankan program keolahragaan meski menghadapi efisiensi anggaran.

Kepala Disporapar, Muslimin, menyiapkan sejumlah skema anggaran untuk memastikan program tersebut tetap berjalan

Hal itu sebagai upaya pembinaan atlet dan persiapan menuju Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalimantan Timur (Kaltim).

Muslimin menyampaikan hal tersebut usai menghadap ke Wali Kota Samarinda Andi Harun.

Disporapar memaparkan rancangan pembiayaan sektor olahraga, lengkap dengan tiga alternatif anggaran yang telah tersusun berdasarkan kemampuan keuangan daerah.

“Kami tadi menghadap Bapak Wali Kota untuk menyampaikan rencana anggaran olahraga. Semua kami paparkan, termasuk tiga alternatif skema yang bisa kami kerjakan ketika anggaran telah kami terima,” ujarnya.

Dampak Efisiensi

Muslimin tidak menutup mata bahwa efisiensi anggaran  berdampak ke seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), termasuk Disporapar.

Pemangkasan TKD memaksa sejumlah program harus direstrukturisasi, namun ia menegaskan bahwa pihaknya tidak akan melemah atau kehilangan semangat.

“Efisiensi TKD ini berdampak ke semua OPD tanpa kecuali, termasuk kami (Dispora). Tapi kami memandang ini sebagai proses. Di tengah anggaran yang terbatas, kami tetap berkomitmen berinovasi dan bekerja keras dengan anggaran yang ada,” tegasnya.

Ia memastikan bahwa Disporapar akan tetap menjalankan fungsi pembinaan olahraga secara maksimal.

Menurutnya, kondisi anggaran bukan alasan untuk menurunkan kualitas pembinaan atlet maupun menurunkan target prestasi.

“Itu tidak membuat kami lemah atau putus semangat. Kami tetap mencari solusi, termasuk mencari bantuan pihak ketiga apabila nantinya anggaran tidak mencukupi,” tambahnya.

Hadapi PORPROV Kaltim

 Samarinda tengah bersiap mengirimkan kontingen besar, terdiri dari atlet, pelatih, dan ofisial dalam menghadapi Porprov Kaltim.

“Kami mengusulkan kurang lebih 9 miliar rupiah untuk persiapan Porprov. Anggaran itu untuk kualifikasi hingga pelaksanaan pertandingan di Paser nanti,” jelas Muslimin.

Pengajuan jumlah tersebut berdasarkan kebutuhan nyata pembinaan dan kebutuhan logistik kontingen.

Disporapar akan memberangkatkan sekitar 1.500 atlet, pelatih, dan ofisial untuk mengikuti turnamen tersebut

“Dengan asumsi kita memberangkatkan 1.500 orang, tentu anggaran itu bukan angka yang berlebihan. Semua kita hitung berdasarkan kebutuhan lapangan,” katanya.

Ia menegaskan bahwa anggaran tersebut sudah melalui kajian ketat, mengingat Porprov merupakan salah satu event olahraga paling strategis bagi daerah.

Selain membawa nama kota, ajang itu juga menjadi tolok ukur pembinaan atlet usia muda di Samarinda.

“Ini skala prioritas jelas. Porprov itu tidak hanya soal kompetisi, tapi juga momentum pembangunan olahraga Samarinda. Target kami jelas yaitu prestasi harus meningkat,” tegasnya.

Muslimin juga menjelaskan bahwa seluruh perencanaan anggaran tetap bergantung pada jadwal resmi Porprov.

Ia menyebutkan bahwa jika tidak ada pengunduran jadwal dari panitia atau KONI Kaltim, maka seluruh perhitungan berjalan sesuai rencana.

“Kalau tidak ada pengunduran pertandingan, kita jalan sesuai rencana. Tapi kalau ada perubahan jadwal, kita akan evaluasi bersama KONI Kaltim dan seluruh KONI kabupaten/kota. Karena Disporapar yang mengelolah anggaran pembinaan PON dan Porprov, sementara KONI bertugas melaksanakan,” jelasnya.

Intensifkan Koordinasi dengan KONI

Ia menambahkan bahwa koordinasi dengan KONI Kaltim dan KONI daerah lainnya terus berjalan.

“KONI itu pelaksana, dan kami penyedia anggaran bersama pemerintah. Jadi setiap keputusan harus sinkron,” tuturnya.

Muslimin mengakui kegiatan lain ikut berdampak akibat pemangkasan TKD.

Namun ia memastikan bahwa fokus utama adalah menjaga agar program prioritas tidak terhambat.

“Semua kegiatan terdampak, tidak hanya olahraga. Tapi kita tidak ingin memikirkan itu terlalu jauh. Kita fokus pada skala prioritas,” katanya.

Dalam sistem kerja OPD, kegiatan-kegiatan terbagi berdasarkan urgensi. Program yang tidak terlalu mendesak akan ada evaluasi lebih lanjut dan bisa jadi kita tunda.

“Di OPD itu ada skala prioritas. Kami evaluasi satu per satu kegiatan yang tidak mendesak. Yang prioritas utama itu yang kita dahulukan agar target kinerja tetap tercapai,” terangnya.

Menurut Muslimin, meski banyak penyesuaian, hal terpenting adalah memastikan tidak ada stagnasi dalam pembinaan atlet.

Dorong Semangat Atlet

Ia menyebutkan bahwa semangat para atlet dan pelatih harus tetap terjaga, sekalipun kondisi anggaran sedang ketat.

Terakhir, Muslimin menyampaikan bahwa seluruh usulan dan skema anggaran telah tersampaikan Andi Harun dan sedang dalam proses pembahasan lebih lanjut.

Ia berharap usulan itu mendapatkan persetujuan agar target pembinaan olahraga dapat tercapai.

“Kami tetap optimis. Apa yang kami usulkan dan apa yang kami kerjakan adalah prioritas untuk membawa olahraga Samarinda terus berkembang,” ujarnya.

Muslimin menegaskan bahwa kondisi efisiensi anggaran tidak boleh menurunkan semangat para pelaku olahraga.

Baginya, pembinaan atlet adalah investasi jangka panjang, dan Samarinda harus tetap tampil sebagai salah satu kekuatan olahraga di Kalimantan Timur.

“Prestasi tidak boleh turun. Anggaran boleh menyesuaikan, tapi komitmen tidak boleh berubah. Itu yang ingin kami jaga,” pungkasnya. (redaksi)

Back to top button