DIKSI.CO SAMARINDA – Dinas Perdagangan (Disdag) Samarinda menerapkan kebijakan pasar by phone, pembeli cukup berbelanja dari rumah saja. Hal itu sudah berlangsung guna meminimalisasi penyebaran pandemi virus corona.
Diketahui, hal itu sudah diterapkan di sejumlah pasar, yakni Pasar Pagi, Pasar Segiri, Pasar Sei Dama, Pasar Merdeka, Pasar Kemuning, Pasar Kedondong, Pasar Ijabah dan Pasar Lok Bahu, serta Pasar Palaran.
Namun, saat wartawan Diksi.co ke Pasar Segiri terlihat masih banyak orang beraktivitas sebagaimana sebelum ada wabah corona. Tak hanya itu, bahkan beberapa pedagang mengaku belum tahu soal pasar by phone tersebut.
Salah satunya adalah pedagang ikan bernama Nirma. Dia mengaku belum ada dengar pasar by phone tersebut.
“Nggak tahu. Saya gak ada jalan, saya di pasar saja,” katanya saat diajak berbicara sambil melayani pembeli, Jumat (3/4/2020).
Sementara pedagang sayur Segiri bernama Andi mengatakan hal yang sama, bahwa ia belum mengetahui tentang adanya pasar by phone yang dicanangkan Disdag Samarinda.
“Belum tahu, jualan gini aja,” ujarnya.
Tak hanya pedagang, pembeli juga mengaku belum tahu. Dwi Handika, saat ditemui di Pasar Segiri, mengatakan belum tahu kalau ada pasar by phone.
“Nggak tahu kalau ada pasar lewat telepon, tapi aku kalau beli enak begini karena dekat dari Pasar Segiri,” ucapnya.
Terkait ketidaktahuan itu, wartawan Diksi.co pun konfirmasi Kepala Kadisdag Samarinda Marnabas Patiroy. Saat dikonfirmasi melalui telepon, ia mengatakan bahwa pasar by phone sudah diberitahukan kepada para pedagang, hanya saja melalui media WhatsApp, Facebook dan juga spanduk.
“Yang gak tahu itu pasti ada aja. Padahal kami sudah pasang spanduk, pasti bisa dibaca orang. Kami tawarkan juga yang mau sistem online lewat spanduk, WhatsApp, Facebook saja,” kata Marnabas.
Disebutkan bahwa ada sejumlah pedagang yang tak tau tentang pasar by phone dapat dimaklumi. Katanya, sebab pasar by phone itu masih tahap uji coba.
“Ini juga karena masih permulaan paling nanti sampai mulut ke mulut aja. Ini juga masih uji coba. Ketika dia mendaftar kita kasih tahu caranya,” ucapnya.
Sementara itu, ia mengatakan beberapa hari ini sebagian pedagang sudah ada yang berjalan dan hasilnya lumayan. Namun di samping itu, kata Marnabas, ada juga catatan evaluasi. Pasalnya, pesanan pelanggan ada yang telat datang.
“Saya cek lumayan orang beli melalui itu. Tapi ada yang dievaluasi, karena ada yang komplain ke saya. Seperti pedagang, rupanya dia terlalu sibuk, lupa dia, akhirnya pelanggan lama nunggu. kami evaluasi beri buku catatan ke mereka,” pungkasnya. (tim redaksi Diksi)