Minggu, 19 Mei 2024

Demo Lanjutan Tolak Kenaikan BBM Bersubsidi, Aliansi Mahasiswa Kepung Kantor DPRD Kaltim Sampai Malam

Koresponden:
Muhammad Zulkifly
Selasa, 13 September 2022 12:56

Suasana aksi ribuan mahasiswa yang menolak kenaikan harga BBM bersubsidi hingga mengepung kantor DPRD Kaltim hingga malam hari

DIKSI.CO, SAMARINDA – Aksi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi kembali terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) pada Selasa (13/9/2022) sore tadi.

Aksi unjuk rasa lanjutan ini kembali dilakukan oleh ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Kaltim Membara (AMKM) di depan kantor DPRD Kaltim.

Humas aliansi, Sayid Ferhat menuturkan kalau kebijakan kenaikan BBM bukan kali ini saja terjadi dan terus menyengsarakan masyarakat.

Bahkan sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga Presiden Joko Widodo saat ini.

Menurutnya semua selalu menyengsarakan dan kerap mengambil kebijakan serta keputusan yang tidak berpihak kepada masyarakat kecil.

"Kala itu Presiden SBY menaikkan harga BBM dengan alasan untuk menyehatkan fiskal. Dan secara resmi, kembali pada tanggal 3 September 2022 (kemarin), Presiden Jokowi mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi dengan dalil APBN tidak lagi mampu memberikan kompensasi subsidi yang juga disebabkan kenaikan harga minyak global melampaui yang ditetapkan Perpres," beber Ferhat saat memulai unjuk rasa.

Kebijakan menaikan harga BBM di tengah ekonomi masyarakat yang masih belum pulih pasca gempuran pandemi Covid-19,dinilai merupakan kebijakan yang tidak berpihak pada kesejahteraan kerakyatan.

"Negara terkesan tidak serius dalam merumuskan bahkan menjalankan kebijakan yang mereka tetapkan secara nasional," serunya.

Aksi unjuk rasa ribuan mahasiswa itu pun bahkan kembali memenuhi badan jalan, sehingga arus lalu lintas kembali dialihkan oleh aparat penegak hukum. Selain long march dan orasi, ribuan pendemo juga melakukan aksi bakar ban di depan kantor legislatif Bumi Mulawarman.

Dalam aksi lanjutan kesekian kali ini, para pengunjuk rasa pun mendesak agar bisa dipertemukan dengan Ketua DPRD Kaltim untuk bisa langsung menyampaikan aspirasi mereka dan diteruskan hingga ke pemerintah pusat

Lebih dari satu jam melakukan orasi dan unjuk rasa, ratusan mahasiswa itu pun sempat disambangi oleh Ketua DPRD Kaltim yang baru saja dilantik, yakni Hasanuddin Masud. Tepatnya sekira pukul 17.15 Wita sore tadi.

"Aspirasi akan kami perjuangkan. Aksi mahasiswa kami apresiasi," ujar Hamas saat menemui ribuan massa aksi.

Di tengah jawaban Hasanuddin Masud, massa aksi saat itu langsung meminta pucuk pimpinan baru dewan itu melanjutkan penyampaiannya di atas mobil komando dan menggunakan pengeras suara massa aksi.

Namun demikian, mantan ketua Komisi III DPRD Kaltim itu enggan memenuhi permintaan untuk menyampaikan pernyataan sikap di atas mobil komando aksi. Melihat sikap pucuk pimpinan dewan itu, gejolak massa lantas kembali memanas dan mengepung gedung dewan hingga malam hari.

Mereka enggan membubarkan diri sebelum para wakil rakyat menemui dan menerima aspirasi mereka menolak. Humas Korlap AMKM, Sayid Ferhat pun kembali menuturkan bahwa hari ini pihaknya akan memboikot anggota DPRD Kaltim untuk segera menurunkan harga kenaikan BBM.

"Kita masih berangkat dengan poin-poin yang sama yakni, tolak kenaikan BBM. Kami akan terus berorasi sampai ketua DPRD atau yang lain keluar menemui kami menolak kenaikan harga BBM. Dan jika mereka tidak keluar kami yang akan memaksa masuk ke kantor DPRD Kaltim," tegasnya.

Dalam pantauan, massa aksi tetap bertahan mengepung Kantor DPRD hingga malam hari. Sekitar pukul 19.30 Wita, sebagian masa aksi berhasil memasuki halaman Kantor DPRD Kaltim dengan cara memanjat pagar yang sedang dijaga aparat kepolisian.

Hingga berita ini diterbitkan, aparat kepolisian nampak berusaha menenangkan masa aksi untuk tidak berbuat anarkis. (tim redaksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews