Minggu, 5 Mei 2024

Deer Velvet Sempat Jadi Komoditas Andalan, Terkendala Penangkaran Rusa Tak Direstui Kementerian KLHK

Koresponden:
Er Riyadi
Kamis, 14 Oktober 2021 15:37

Anakan rusa yang dikembang biakan di penangkaran rusa, Desa Api Api, Penajam Paser Utara/ Diksi.co

Bahkan produk deer velvet dari PPU ini sempay dipesan dengan total ribuan kemasan ke seluruh daerah di Indonesia.

Hal itu disampaikan, Nurliana Tarigan, Kasi Produksi Bibit dan Benih Ternah, UPTD Pembibitan Ternak dan Hijauan Pakan Ternak, Dinas Peternakan PPU.

"Tahun 2015 lalu, deer velvet kita dipesan hingha ribuan kemasan dari seluruh Indonesia. Bahkan ada yang pesan dari Papua," kata Nurliana, Kamis (14/10/2021).

Saat itu, sumbangan ke pendapatan asli daerah juga meningkat pesat, yakni sebesar Rp300 juta.

"Dulu sumbangan PAD kami besar. Pada tahun 2015 lalu bahkan hingha Rp300 juta," jelasnya.

Namun dengan ditolaknya diskresi tersebut, sumbangan PAD penangkaran rusa ini menjadi sangat minim. Padahal telah bertahun-tahun, pihak UPTD berupaya mendapatkan diskresi presiden.

"Sudah bertahun-tahun kami usahakan, tapi diskresi ditolak presiden," tuturnya.

Kondisi diperparah oleh pandemi Covid-19, hingga tahun ini tidak ada PAD yang disumbangkan ke Pemkab PPU, meski memiliki potensi pendapatan yang besar. Mulai dari deer velvet hingga penjulan daging rusa.

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait
breakingnews