Sabtu, 23 November 2024

Cerita Pasien Sembuh Corona di Bontang: Kenapa Harus Saya?

Koresponden:
Irwan Wahidin
Selasa, 7 April 2020 7:58

Nensy Uli Pakpahan, mantan pasien positif Covid-19 dari Kutim. / Diksi.co

DIKSI.CO, BONTANG- Nensy Uli Pakpahan, warga Kutai Timur, yang divonis terpapar corona virus disease (Covid-19) kini telah dinyatakan sembuh.

Perempuan yang berprofesi sebagai pendeta di salah satu Gereja di Kutim itu awalnya tidak menyangka dirinya bisa terpapar corona virus.

Usai mendapat perawatan dan pengawasan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Taman Husada Bontang selama kurang lebih 15 hari, ia kini dinyatakan sembuh dan bisa pulang kembali ke Kutim.

Beberapa aktivitas yang dilakukan saat masa-masa isolasi di rumah sakit, yakni bangun pagi untuk beribadah, rutin berolahraga, makan tidur teratur dan banyak berdoa.

Nensy tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya kepada warga yang hadir di RSUD Taman Husada Bontang, Selasa (7/4/2020), saat Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni memberikan surat pernyataan sembuh kepadanya. Ia sedikit menceritakan mulai kedatangannya di Kaltim hingga bisa positif Covid-19.

"Awalnya saya datang ke rumah sakit (Kutim) karena saya diare. Setelah diare sembuh, mulai batuk kering. Diperiksa paru-paru, ternyata ada pneumonia," ucap Nensy mengawali ceritanya.

Menurut informasi, perempuan 43 tahun itu adalah mantan pasien Covid-19 yang berasal dari kluster Bogor. Rekam jejak positifnya Nensy diperkirakan usai pulang menghadiri seminar Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) di Hotel Aston Bogor pada 26-29 Februari lalu.

"Saya pulang (dari Bogor) tanggal 2 Maret. Lalu 13 Maret, saya dirawat di rumah sakit di Kutim. Mereka (perawat) merasa saya sudah ada ke arah sana (positif Covid-19). Setelah difoto, ada bercak di paru-paru, dari situ segera dirujuk ke Bontang. Tanggal 16 ke Bontang dan dirawat di RSUD," terangnya.

Lebih lanjut, ia merasa sedih ketika mengetahui bahwa ia menjadi pasien yang positif Covid-19. Namun terlepas daripada itu, ia tetap memberikan imbauan kepada masyarakat untuk mengikuti anjuran pemerintah.

"Saya sedih kenapa harus saya. Memang virus ini bisa kena siapa saja, tapi gak usaha sedih dan panik karena sakit ini bisa disembuhkan. PHBS itu yang diterapkan, tinggal di rumah juga penting. Supaya kita tak jadi pembawa, tapi pemutus rantai," imbuhnya.

Diakhir, ia mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Bontang yang sudah melakukan pencegahan Covid-19. Juga kepada pihak RSUD yang telah merawatnya, khusunya para dokter dan tenaga medis. Mereka tidak hanya memberikan obat tapi juga memberikan semangat agar Nensy bisa melewati masa-masa pemulihan. (tim redaksi Diksi)

Saefuddin Zuhri/Diksi.co

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews