Minggu, 19 Mei 2024

Cerita Pasien Sembuh Corona di Balikpapan, Stress di Awal hingga Ikut Bantu Suster Ngepel di Rumah Sakit

Koresponden:
Redaksi
Senin, 6 April 2020 13:3

Rubiati saat diwawancara via aplikasi Zoom, Senin (6/4/2020)/ Diksi.co

“Waktu itu pasien di depan (kamar) saya meninggal. Saya sampai 1 malam tak bisa tidur,” ujar Rubiati lirih pelan. 

DIKSI.CO, SAMARINDA – Namanya Rubiati. Ia adalah 1 dari beberapa pasien sembuh corona atau Covid-19 di Balikpapan

Melalui aplikasi Zoom, tim redaksi Diksi sempat mewawancara Rubiati terkait kisah- kisahnya saat divonis positif Covid-19 hingga akhirnya sembuh. 

Ia merupakan pasien terindikasi Covid dari klaster Bogor. Kini, Rubiati sudah bisa tersenyum, bahkan tawa ia umbar beberapa kali dalam sesi wawancara via telekomunikasi jarak jauh itu. 

“Waktu awal saya kaget, karena saat itu setelah tes, saya dimasukkan ke ruang isolasi. Bingung soal keluarga. Suami saya kerja di Arab Saudi, tak bisa pulang karena kondisi di sana lockdown. Sementara anak saya ada 4. Paling tua usia 22 tahun dan paling muda 12 tahun,” ujar Rubiati memulai wawancara. 

Ia pun akui, di awal, mental sempat jatuh saat akhirnya divonis sebagai pasien Covid-19. Terlebih bagi keempat anak-anaknya. 

“Di awal saya down, stress. Untuk mereka (warga) sudah parno (duluan). Bahkan lewat depan rumah saya saja sudah takut. Bahkan beredar informasi, kawasan saya tinggal jadi zona merah. Ada juga informasi rumah saya sudah tak bisa dimasuki. Jatuhnya ke mental anak-anak saya. Saya akui, mental anak-anak saya tangguh,” kata Rubiati. 

Situasi makin buruk, karena kemudian ada  1 pasien Covid-19 di Balikpapan yang kemudian meninggal. Apalagi banyak pesan-pesan di grup media sosial ataupun pemberitaan yang makin membuat kondisi mental Rubiati, jatuh. 

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait
breakingnews