DIKSI.CO, KUKAR - Penampilan istri Brigjen TNI Dendi Suryadi jadi sorotan warganet, terutama terkait gaya hijab yang dikenakannya.
Istri Calon Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) itu bernama Ira Puspita Sari atau Ira Suryadi.
Namanya mulai populer karena konten Instagramnya, @irasuryadiofficial.
Ia kerap membagikan momen bahagianya saat mendampingi agenda sang suami tercinta.
Gaya hijabnya yang terkesan berbeda dengan yang lain, membuat perempuan dengan tiga anak tersebut digandrungi emak-emak.
Ia juga tak jarang menunjukkan koleksi blouse elegannya.
Dalam berbagai kesempatan, Ira Suryadi tampak leluasa dan nyaman dengan model hijab Turban.
Modelnya lebih beragam, ada yang disertai kembang, ada yang polos, dan motif yang sesuai dengan warna bajunya.
Menurut para Desainer di Indonesia, hijab Turban cocok dipakai saat perempuan memiliki kegiatan yang banyak bergerak.
Seperti saat Ira Suryadi menemani suaminya bersilahturahmi ke Sebulu, dirinya tampak berwibawa mengenakan perpaduan batik dan turban coklat muda.
Meski turbannya polos, namun model turban yang membentuk layer mengikuti bentuk wajah tampak indah dan mewah.
Hal inilah yang membuat Fashion Ira Suryadi banyak digandrungi emak-emak di Kukar.
Dibalik Kesuksesan Suami Ada Sang Istri yang Mendukung
Berbicara mengenai perjalanan karier Brigjen TNI Dendi Suryadi dari militer hingga berkeinginan maju dalam Pilkada di Kukar tak lepas dari dukungan Ira Suryadi, istrinya.
Sebagai teman hidup, Ira senantiasa mendampingi perjalanan suaminya sejak awal pertemuan mereka pada Januari 1995.
Awalnya, Ira kaget dengan keputusan suaminya yang ingin terjun ke dunia politik.
Itu karena selama ini kehidupannya sudah nyaman dari hasil meniti kariernya di militer.
Namun, pintu hati Ira terbuka. Bukan sekadar patuh pada suami, namun lebih kepada harapan agar Dendi mengabdi dan memberikan manfaat kepada khalayak yang lebih luas.
“Saya akan mendukung apapun langkah suami saya karena niatnya adalah mengabdi. Meskipun mengabdinya dalam bentuk berbeda, tapi niatnya sama ingin bermanfaat bagi banyak orang. Saya merasa bahwa itu hanya berbeda bentuk pengabdiannya saja," ucapnya.
Dalam memberikan dukungan kepada suami, Ira menyatakan harus meninggalkan zona nyaman yang telah dijalani selama ini.
Terlebih lagi, jika dikatakan tujuan turun ke politik bukan untuk mencari materi, bagi Ira sandang pangan dan papan sudah terpenuhi dan berlebih.
“Reaksi awal memang tidak mau keluar dari zona nyaman saya sebagai seorang istri dan ibu. Tapi, karena kepentingan dan manfaat yang lebih besar mau tidak mau saya sebagai istri sangat mendukung,” pungkasnya.
Demikian cerita Ira Suryadi awal mula mendukung suaminya terjun ke dunia politik. (*)