“Tentunya mungkin yang bisa diharapkan adalah informasi dari masyarakat. Tidak bisa juga dilakukan hanya dari Bhabinkamtibmas dan Babinsa. Karena informasi itu (pencegahan narkoba) bisa dilakukan dari masyarakat dulu, jadi harus ada pendekatan yang terus dilakukan,” papar Joni.
Meningkatkan kesadaran masyarakat tentu menjadi hal utama. Sebab kata Joni, meski peredaran narkoba di atas kertas terlihat rendah. Namun nyatanya dengan kasus balita positif narkoba justru memperlihatkan kondisi sebaliknya.
“Karena melihat dari peristiwa ini, kasus peredaran narkoba di Samarinda masih sangat luar biasa. Karena kita semua berpikir peredaran narkoba di Samarinda sudah menurun, tapi dengan adanya kejadian ini, berarti peredaran narkoba masih sangat masif. Artinya tidak kelihatan, tapi dia berkembang dengan sangat luar biasa,” imbaunya.
Kasus balita positif narkoba jelas sangat tak diinginkan Joni bisa terulang lagi.
Oleh sebab itu, dia menekankan kalau semua elemen di masyarakat memegang peranan kunci untuk memberantas narkoba. (Advetorial)