Ia menjelaskan bahwa peternakan berpotensi membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama bagi pelaku usaha kecil dan menengah yang mengolah produk hewani.
Samarinda memiliki potensi besar dalam sektor peternakan, terutama dalam penyediaan daging sapi, kambing, dan produk olahan lainnya. Meskipun begitu, masih ada ketergantungan pada impor produk hewani.
“Dengan jumlah penduduk yang terus meningkat, kita harus berupaya menjadi produsen, bukan hanya konsumen,” tambahnya.
Ia berharap bulan bakti ini dapat menjadi momentum untuk memotivasi masyarakat dan pelaku usaha dalam mengembangkan potensi peternakan yang ada.
Dalam kesempatan yang sama, Darham, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang berkontribusi dalam acara ini. Ia menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat sangat penting untuk keberhasilan program-program edukasi dan layanan kesehatan hewan.
“Terima kasih kepada semua pihak, termasuk Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia dan dunia akademisi, yang telah mendukung acara ini. Kerja sama kita sangat berperan dalam memberikan edukasi dan layanan kesehatan hewan kepada masyarakat,” pungkasnya. (*)