DIKSI.CO, SAMARINDA - Pemkot Samarinda memasang barrier atau pembatas beton berlapis dan garis Polisi mengantisipasi bahaya yang mungkin bisa ditimbulkan ketika berlalu lintas.
Namun akibat pemasangan barrier tersebut membuat kemacetan di lokasi tersebut meningkat dihari hari tertentu.
Seperti pasca lebaran mengakibat kemacetan lalu lintas berkepanjangan dari arah Palaran, jalur pendekat Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam), dan Samarinda Seberang,.
Beton pembatas di Jembatan Mahkota 2 Samarinda ini digeser mandiri oleh pengendara.
Sebab diduga, salah satu mobil tak cukup melewati beton pembatas dan tersangkut.
Mengetahui permasalahan tersebut Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda, Hotmarulitua Manalu, akan mengatasi masalah tersebut, dengan mengusulkan portal permanen.
“Ini masih kami kaji. Yang jelas kami akan usulkan nanti pakai portal permanen,” kata Manalu saat ditemui di BalaiKota Samarinda.
Ia menegaskan bahwa pihaknya akan bertindak cepat dengan menyusun kembali beton pembatas dan membuat ruang selebar 2 meter.
Lebih lanjut, Manalu mengakui bahwa penggeseran tersebut terjadi akibat dari kemacetan tinggi yang terjadi belakangan.
Hingga mobil dan motor terpaksa saling bergantian.
"Sebelumnya juga telah berencana untuk memisahkan jalur motor dan mobil, akan tetapi wacana tersebut tidak dapat diterapkan," ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa pihaknya akan memisahkan jalur antara motor dan mobil saling bergantian namun hanya ada dua barrier yang tersusun kemudian ditopang dengan yang kuning, akhirnya jalur motor terpakai tidak ada pemisahan. (tim redaksi)