DIKSI.CO, SAMARINDA - Banjir besar yang melanda kawasan Kelurahan Bukit Pinang Samarinda Ulu, Samarinda Kamis 7 Januari lalu menyisakan kisah pilu di ingatan Ayunda Putri yang menjadi korban.
Warga RT 13 ini mengaku terkejut saat diberi kabar jika rumah yang dihuninya terendam banjir setinggi satu meter.
Ayunda bersama suami tidak berada di rumah saat banjir melanda kawasan ini.
"Saat hujan deras, saya telpon tetangga depan. Mereka cuma bilang nggak bisa berbuat apa karena air dengan cepat menggenangi rumah," ujar Ayunda Putri.
Setibanya di rumah, banjir sudah berangsur surut.
Saat memasuki rumahnya, Ayunda hanya bisa pasrah melihat sejumlah perabotan rumah dan elektronik rusak parah akibat terendam air.
"Kulkas sama mesin cuci rusak parah soalnya ada di bawah. Laptop dua, tv satu. Kita nggak nyangka juga bakal banjir. Biasanya nggak pernah banjir disini," lanjutnya.
Selain itu, Ayunda juga kaget saat mendapati dinding beton rumahnya ikut roboh diterjang banjir.
"Saya kaget mas, besar betul arus airnya berarti sampai beton roboh. Pagar rumah saya juga sempat hanyut, namun ditemukan warga," isaknya.
Ayunda melaporkan kejadian ini kepada Komisi III DPRD Samarinda pada Jum'at (15/1/2021) saat menggelar inspeksi mendadak.
"Banjir besar kalau begini ceritanya. Dinding beton warga banyak yang roboh, tidak terhitung perabotan rumah tangga lainnya," ujar Mujianto, Anggota Komisi III DPRD Samarinda saat melihat lokasi kejadian.
Komisi III mengaku telah mengagendakan dalam waktu dekat akan memanggil sejumlah instansi terkait guna membahas persoalan yang mengancam warga ini.
"Kita akan panggil dinas-dinas terkait. Kita mau tahu penyebabnya, soalnya kawasan ini belum pernah banjir sebesar kemarin," lanjut Mujianto geram.
Pihaknya berjanji akan segera mencari jalan keluar guna mengatasi banjir yang acap kali menghantui warga saat hujan dengan intensitas tinggi turun di Samarinda.
"Segera kita sikapi, dan semoga segera ada solusinya. Kasihan warga terus-terusan menjadi korban," pungkas Mujianto. (tim redaksi Diksi)