DIKSI.CO, SAMARINDA - Panitia Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltim sampaikan keterangan resmi terkait kronologi keributan yang terjadi pada kegiatan Rakerprov pada, Sabtu 28 Januari 2022 yang lalu di Hotel Aston Samarinda.
Penyampaian tersebut dimulai dengan penayangan suasana sidang Komisi I yang dipimpin oleh Ketua SC (Steering Committee), Andi Harun.
Dalam rekaman video tampak seluruh peserta rapat menyepakati ketentuan tata tertib Musprov yang telah diberikan 7 hari sebelum penyelenggaraan Rakerprov.
Adapun beberapa intrupsi dari perwakilan tiga cabor yakni, cabor Pelti, cabor Perkusi dan cabor Drum Band tidak menghambat berjalannya rapat Komisi I.
Kendati rapat komisi berjalan mulus, namun pada saat sidang paripurna penetapan hasil rapat komisi, baik hasil dari komisi I maupun komisi II terjadi keributan.
Keributan tersebut dipicu dari tanggapan salah seorang peserta rapat dari Komisi II bernama Sugeng Mochdar yang menyebut rapat komisi I direkayasa.
Sugeng Mochdar sendiri diketahui merupakan perwakilan dari cabor Pelti. Dirinya sempat maju ke atas podium untuk menyuarakan pendapat sebelum keributan terjadi.
Sugeng Mochdar tidak sepakat jika penetapan syarat maju bursa Ketua KONI Kaltim harus memenuhi 30 persen dukungan KONI Kabupaten/Kota, 30 persen lagi cabang olahraga dan badan fungsional.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Humas KONI Kaltim Zulkarnain menyampaikan bahwa saat keributan terjadi belum ada penetapan hasil rapat pleno masing-masing komisi.
Sebab itu pula pernyataan Sugeng Mochdar yang saat ini juga bukan perwakilan anggota rapat Komisi I menyinggung banyak pihak dengan tudingan hasil rapat Komisi I direkayasa.
"Nah ketika itu Sugeng bilang ini direkayasa maka menyinggung banyak orang," ungkap Zulkarnain pada konferensi pers yang digelar KONI Kaltim di Kantor KONI Kaltim, Senin (31/1/2022).
Pernyataan Sugeng Mochdar tersebut dikatakan Zulkarnain berbanding terbalik dengan pernyataan Sekretaris Umum Cabor Pelti yang secara terbuka menyampaikan bahwa cabor Pelti telah menyetujui hasil rapat komisi I.
"Ketika suasana memanas, kubu Pelti yang mewakili di komisi I bicara bahwa Pelti itu tidak merasa itu rekayasa," terangnya. (tim redaksi Diksi)