DIKSI.CO, SAMARINDA - Memasuki Januari, Kota Tepian kerap dilanda hujan. Kondisi ini pasalnya akrab bagi masyarakat. Namun suasana banjir yang terjadi pada Kamis (7/1/2021) malam tadi menyisakan duka, sebab seorang remaja tewas tersengat aliran listrik.
Informasi dihimpun, malam itu seorang ibu berinisial RR (43) hendak berkunjung ke rumah orang tua bersama kedua anaknya. Malam tadi, sekira pukul 21.00 Wita ia memutuskan untuk pulang, sebab hari semakin malam dan kondisi banjir cukup mengkhawatirkan.
Meski hujan masih rintik-rintik, RR tetap memilih berpamitan dengan kakek dan nenek dari kedua anaknya tersebut. Dari rumah orangtuanya di Jalan Pahlawan, ia hendak menuju ke kediamannya di Jalan Suryanata, Kecamatan Samarinda Ulu.
Dengan mengendarai motor, RR berlomba dengan waktu. Namun perjalanan menuju pulang tak berjalan mulus. Di jalan ia harus menjumpai rintangan, karena lalulintas yang berubah macet. Ini akibat banyaknya kendaraan yang merayap, akibat ruas jalan tergenang banjir.
Seperti yang dilakukan pengendara lain. RR mencoba keberuntungan untuk menerjang banjir. Namun sayang, kuda besinya tak cukup kuat melewati genangan setinggi lutut orang dewasa yang terjadi di bilangan Jalan Juanda.
Mesin motornya mati akibat terendam. Sembari kembali menghidupkan mesin motor yang mati, RR menyuruh anaknya berinisial AA untuk berteduh bersama sang adik. Setengah jam berselang, motor tetap tak bisa dihidupkan.
Hari sudah berganti malam, RR memutuskan untuk meninggalkan motor dan memilih pulang dengan berjalan kaki bersama kedua anaknya. Air tak kunjung surut, mereka kemudian menyebrang melalui jembatan pejalan kaki.
Setelah sampai di sisi seberang jalan, AA nampak berjalan duluan di depan. Sedangkan RR yang menggandeng anak bungsunya berada tepat dibelakang putrinya tersebut. Entah kenapa, AA yang berjalan di depan mengarah ke kanan.
Dia mendekati tiang listrik dan langsung memegangnya. Di saat bersamaan, AA tiba-tiba berteriak. Tubuhnya terlihat bergetar, hanya beberapa detik dari teriakan itu, AA terjatuh. Mengetahui anaknya dalam bahaya, RR pun berusaha meraih tubuh putrinya yang sudah terendam air.
Namun ketika hendak meraih sang anak, RR merasakan setruman listrik. Meski genggamannya sempat terlepas, RR kembali meraih tubuh anaknya itu. Dan menyeretnya jauh dari sekitar tiang listrik.
"Karena tidak sadarkan diri, ibunya minta pertolongan warga," ungkap Kapolsek Samarinda Ulu, Kompol Ricky Sibarani melalui Kanit Reskrim, Iptu Fahrudi ketika dikonfirmasi Jumat (8/1/2021) sore tadi
Mendapati putrinya yang sudah tak sadarkan diri, RR kemudian membawa AA ke Rumah Sakit Dirgahayu dibantu anggota relawan.
"Namun sesampainya dirumah sakit, dokter yang memeriksa menyatakan korban sudah tidak ada (meninggal). Diduga meninggal saat di perjalanan," kata mantan Kanit Reskrim Polsek Sungai Pinang tersebut.
Lanjut Fahrudi, setelah dinyatakan meninggal dunia, korban kemudian dibawa ke rumah duka, di Jalan Suryanata. Jumat pagi (8/1/2021), remaja 13 tahun yang masih duduk dibangku kelas VIII SMP itu dimakamkan.
"Saat mau pulang jalan kaki, korban tak sengaja memegang tiang listrik, lalu kesetrum," ucap Fahrudi menerangkan kronologi yang ia himpun.
Sementara itu, ketika media ini mencoba mengkonfirmasi peristiwa hingga menyebabkan AA itu meninggal dunia, pihak keluarga memilih enggan untuk berkomentar. Dari pantauan media ini, korban dimakamkan di pemakaman Kubah Habib Ali, Gang 1, Jalan Suryanata.
"Korban tak sampai divisum, langsung dibawa pulang oleh ibunya. Sampai saat ini kami belum bisa meminta keterangan ibunya, karena masih berduka," kata Fahrudi.
"Untuk keterangan dari kami, penyebab kematian korban karena kesetrum saat memegang tiang listrik itu," tandasnya. (tim redaksi Diksi)