Ia juga mengungkapkan tantangan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di kalangan generasi muda.
Menurutnya, banyak anak muda saat ini yang menggunakan bahasa yang tidak baku dalam komunikasi sehari-hari, yang mengakibatkan penggunaan bahasa Indonesia yang benar semakin terpinggirkan.
"Di kalangan generasi muda sekarang, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar semakin berkurang banyak anak muda yang lebih sering menggunakan bahasa tidak baku, bahkan mungkin mereka tidak tahu bagaimana bahasa baku yang sebenarnya," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa peran semua pihak, baik guru di sekolah, keluarga, maupun lingkungan masyarakat, sangat diperlukan untuk kembali menggaungkan pentingnya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
“Ini bukan hanya tugas Balai Bahasa, tetapi juga guru-guru di sekolah, dan bahkan lingkungan keluarga. Kita semua harus terus mengedukasi generasi muda untuk menggunakan bahasa Indonesia yang benar," tegasnya.
Ia mengungkapkan dengan menekankan pentingnya kolaborasi berkelanjutan antara berbagai pihak untuk memastikan bahasa Indonesia tetap digunakan secara baik dan benar dan berharap kegiatan seperti ini terus dilaksanakan sebagai bentuk komitmen bersama dalam memajukan bahasa Indonesia.
"Kegiatan seperti ini harus terus dilakukan secara berkelanjutan, sehingga penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara tetap terjaga dan terdepan. Ini bukan hanya tentang menjaga bahasa, tetapi juga menjaga identitas kita sebagai bangsa Indonesia," pungkasnya. (*)