DIKSI.CO, SAMARINDA - Per Minggu (20/9/2020) ada 151 pasien Covid-19 yang melakukan perawatan dan isolasi di lokasi karantina, baik di rumah sakit rujukan ataupun Rumah Sakit Karantina Samarinda.
Sementara, total seluruh tempat tidur di lokasi karantina Kota Tepian, berjumlah 192 tempat tidur.
Samarinda pun dibayang-bayangi oleh penuhnya ruang isolasi oleh pasien terkonfirmasi.
Asrama Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kaltim di Loa Janan Ilir, masuk bebagai opsi lokasi karantina, pasien Covid-19.
Hal tersebut ditegaskan oleh Dinkes Kaltim, akan digunakan bila kasus terkonfirmasi di Kaltim, atau Samarinda khususnya terus terjadi lonjakan kasus, hingga fasilitas karantina mengalami over load.
Anna Midawaty, Sekretaris BPSDM Kaltim menyampaikan total ruangan di asrama BPSDM berjumlah 100 kamar, yang tersebar di 4 gedung asrama.
"Fasilitas asrama di BPSDM terdiri dari 4 bangunan asrama. Masing-masing asrama memiliki 25 kamar, jadi total kamar yang ada berjumlah 100 kamar," kata Anna, beberapa waktu lalu.
Namun usulan dari Dinkes Kaltim dan BPSDM Kaltim tersebut, belum mendapat respon oleh Dinkes Samarinda.
Ismed Kusasih, Plt Kepala Dinas Kesehatan Samarinda menyebut, pihaknya masih memanfaatkan lokasi isolasi pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan dan RS Karantina Bapelkes.
"Kalau ini hanya untjk perawatan Covid-19 ringan, untuk sementara Karantina Bapelkes dan isolasi mandiri masih cukup kan," kata Ismed, Minggu (20/9/2020).
Ismed menegaskan, perhatian utama saat ini bukan penambahan ruang isolasi, namun masalah utamanya adalah ketersediaan tenaga kesehatan.
Terlebih dirinya mengakui, para nakes mulai kelelahan sejak Maret lalu melakukan perawatan terhadap pasien.
"Sekarang bukan masalah penambahan ruang isolasi, masalah utama sekarang nakesnya," jelasnya.
"Membuka ini tidakk mudah, ingat 4 bulan lalu, ketika kami membuka RS darurat Karantina Bapelkes, tidaklah mudah," sambungnya.
Penempatan dokter di lokasi karantina juga mengalami hambatan, menurut Plt Kadinkes Samarinda tersebut.
Pasalnya, pada penerimaan gelombang 7 rekrutan dokter di Samarinda. Ismed menyampaikan hanya 4 orang yang mendaftar dari 7 orang yang dicari.
"Ini masuk Gelombang 7, perekrutan dokter, kami butuh 7 orang, yang daftar hanya 4 orang," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)