DIKSI.CO, SAMARINDA - Wali Kota Samarinda Andi Harun menetapkan peristiwa kebakaran TPA Bukit Pinang Samarinda menjadi kedaruratan.
Hal ini disebabkan karena api yang melahap lahan mencapai 4 hektare dari total 10 hektare ini tak kunjung padam.
Tepat Pukul 18.00 Wita pada Rabu (27/9/2023) Wali Kota Andi Harun mengunjungi lokasi kebakaran.
Terkait peristiwa ini, berdasarkan SK Gubernur tentang Karhutla yang diturunkan, dijadikan sebagai landasan yuridis Wali Kota untuk menetapkan status kedaruratan bencana.
“Menetapkan dalam status kedaruratan, atau dalam bahasa yang umum adalah tanggap darurat,” ungkap Andi Harun baru saja.
Selanjutnya, untuk mempercepat penanganan bencana ini, ia telah mengerahkan beberapa pihak untuk mempercepat penanganan kebakaran di TPA Bukit Pinang ini.
Bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Pemadam Kebakaran (Damkar), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) , dan seluruh relawan akan mengambil penuh peran secara total selama 24 jam.
“Tadi kita rapatkan dan mengambil langkah secara kolaboratif satu tim dan mulai malam ini kita akan kerja 24 jam,”
Andi Harun menjelaskan adapun beberapa teknik yang dapat dilakukan untuk menanggulangi bencana ini.
“Pertama, pemadaman menggunakan foam, kedua menggunakan pasir atau tanah, dan ketiga dengan cara membolak-balikkan sampah sambil melakukan penyiraman dengan foam,”
Namun kondisi TKP merupakan lereng, sehingga upaya penanganan membutuhkan upaya lebih.
“Karena titik kebakaran itu ada di lereng dimana dirasa sulit dijangkau dengan alat-alat mekanisme eksafator, sehingga kita mengambil langkah secara paralel,” jelasnya.
Ia juga membeberkan alasan api yang terus menyala di TPA Bukit Pinang.
Menurut kajian yang dipelajari beberapa hari terakhir, api tersebut padam di sore dan malam hari, namun api kembali muncul di pagi hari.
“Ini disebabkan karena pengerjaan kita yang kurang continue, ada jeda. Sehingga bara yang tersimpan di dalam tumpukan sampah yang mengandung metana terbakar lagi di pagi hari,” jelasnya.
Selanjutnya, pihaknya akan memetakan terkait jumlah operator, alat berat, tangki air, yang nantinya akan disiapkan serta dibantu secara maksimal oleh TNI/Polri.
“Sampai bisa padam, mudah-mudahan dalam waktu dekat, tuntas penanggulangan TPA ini,” harapnya. (*)