DIKSI.CO, SAMARINDA - Trend angka stunting disebut masih cukup tinggi di Samarinda, Kalimantan Timur. Oleh sebab itu para anggota DPRD Samarinda kembali meminta dan mendorong jajaran stakeholder terkait untuk kembali meningkatkan sosialisasinya.
Sebagaimana yang diketahui lebih dari 80% orang tua, belum membawa balitanya untuk diperiksa ke posyandu. Padahal persoalan stunting tak bisa dianggap remeh karena dapat mengakibatkan gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis.
Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti memaparkan, dari data Dinas Kesehatan Samarinda ada sekitar 84,6 persen masyarakat di Kota Tepian yang belum membawa balitanya untuk mengukur tinggi dan berat badan di posyandu terdekat.
“Angka stunting masih belum menemui angka yang riil karena masih banyak balita yang tidak melakukan pengukuran berat dan tinggi badan di posyandu,” ucap Sri, Sabtu (8/10/2022).
Menurut Sri, harus ada sosialisasi secara menyeluruh di tingkat RT hingga kecamatan, guna mendorong masyarakat rutin melakukan pemeriksaan balitanya di posyandu. Agar cakupan data tumbuh kembang anak bisa diketahui.