"Tetapi melihat beberapa angka dalam statistik baik dari angka terkonfirmasi positif, angka kesembuhan menurunnya angka kematian, serta bor kita makin membagus. Maka saya sementara ini sedang mempertimbangkan, memberi lagi beberapa kelonggaran pada mulai senin yang akan datang," ungkapnya.
Andi Harun juga mengungkapkan, jika memang PPKM akan diperpanjang dirinya mengaku tidak masalah, akan tetapi yang jadi point permasalahannya kali ini adalah ketersedian vaksinasi yang terbatas.
"Kalau pelaksanaannya kita gak masalah. Masalahnya ketersediaan vaksinasi yang terbatas tadi juga pak Menko mengingatkan Menkes kalau stoknya ada, kita kan tidak pernah nyetok ya, jadi pasti langsung habis, soalnya kalau masalah door to door itu yang penting barangnya ada," imbuhnya.
Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Kaltim itu juga menyebutkan, jika penyebab dari kelangkaan vaksinasi ini sendiri dikarenakan pendistribusian yang tidak lancar dari Kementrian Kesehatan.
"Kalau barangnya gak ada kan gak bisa kita lakukan vaksinasi dan kita sudah mempraktekkan juga kan oleh instansi vertikal seperti TNI. Problemnya distribusi Vaksin nya yg tidak lancar," sebutnya.
Lanjutnya, Pemkot Samarinda berharap PPKM level 4 di Samarinda dapat berakhir. Mengingat angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sudah mengalami penurunan serta Bed Occupqncy Ratio (BOR) yang semakin membaik.
"Seharusnya udah bebas dari level 4, seharusnya. Begitu pula di beberapa wilayah di Kaltim, khusus untuk Samarinda saya komentari bahwa kalo melihat dari datanya seharusnya kita udah bergeser dari level 4 bornya makin membaik, angka kematian juga makin menurun. Jadi kepastiannya ditunggu aja hari senin nanti ya," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)