DIKSI.CO - Iqbal Ramadhan, anak Letnan Jenderal Purnawirawan TNI era Orde Baru sempat ditangkap aparat saat demonstrasi di gedung DPR RI.
Iqbal Ramadhan belakangan diketahui merupakan putra bintang tiga TNI (Purn) Moerdiono.
Ayahnya salah satu petinggi TNI di era pemerintahan Orde Baru.
Letjen Moerdiono pernah menjabat Menteri Sekretaris Negara Indonesia pada Kabinet Pembangunan V (1988–1993) dan Kabinet Pembangunan VI (1993–1998).
Sementara putranya, Iqbal diketahui adalah asisten pengacara publik Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta ikut turun lakukan aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI, Kamis (22/8/2024) beberapa waktu yang lalu.
Iqbal menjadi salah satu korban dugaan penganiayaan dalam unjuk rasa tersebut.
Diceritakan Iqbal, ketika kerumunan massa mencoba merobohkan pagar terali besi dan memasuki area gedung, ia yang khawatir akan keselamatannya mencoba mencari perlindungan.
"Waktu saya baru loncat ke dalam pelataran gedung DPR itu, tiba-tiba ada lemparan batu antara aparat dan massa," ujar Iqbal beberapa waktu yang lalu.
Dalam usaha mengamankan diri, Iqbal mendekati seorang aparat tak berseragam dan meminta bantuan.
Namun, situasi semakin memburuk ketika aparat melakukan dugaan penganiayaan secara membabi buta.
Namun Iqbal mengaku tidak sedikit pun terpikir untuk memanfaatkan nama besar ayahnya agar diberikan pengampunan oleh aparat yang sedang menyiksanya.
Iqbal menjelaskan bahwa dia merasa seperti bagian dari masyarakat kecil ketika ditangkap Polda Metro Jaya saat berdemonstrasi.
"Saya tidak pernah menggunakan nama besar almarhum ayah saya untuk kepentingan pribadi," ujar Iqbal, Selasa (27/8/2024) dikutip dari kompas.
Iqbal merupakan anak purnawirawan TNI Moerdiono dan ibunya bernama Machica Mochtar.
Ibunya merupakan seorang penyanyi terkenal di Tanah Air.
Iqbal mengaku selalu menjaga latar belakang kedua orangtuanya dengan rapat eskipun berhadapan dengan aparat bersenjata.
“Bahkan ketika saya berada dalam situasi yang sangat mengerikan di hadapan aparat bersenjata yang melecehkan, memukul, dan menendang kepala saya,” pungkasnya. (*)