Minggu, 19 Mei 2024

Aksi Heroik Ayah di Samarinda, Lindungi Anak dari Timpaan Pohon yang Membelah Rumahnya

Koresponden:
Muhammad Zulkifly
Minggu, 18 Oktober 2020 9:50

FOTO : Sejumlah petugas gabungan terlihat melakukan evakuasi rebahan pohon yang menimpa kediaman Sinaryansyah/Diksi.co

DIKSI.CO, SAMARINDA - Curah hujan ekstrim yang melanda Kota Tepian beberapa hari belakangan tentu berdampak kepada beberapa hal. Semisal banjir dan ancaman pohon tumbang. Pada Minggu (18/10/2020) dini hari tadi, peristiwa pohon tumbang terjadi di bilangan Kakap, RT 17, Kecamatan Samarinda Ilir yang menimpa dua pemukiman warga. 

"Saya pas pulang setengah empat subuh, baru duduk lima menit langsung ada suara nyaring kayak pohon rebah gitu," ucap Sinaryansyah warga yang rumahnya terkena timpaan pohon. 

Saat dijumpai tengah hari tadi, Sinaryansyah mengatakan kalau pohon yang menimpa kediamannya setinggi tujuh meter. Pohon jenis Aren itu diketahui tepat menimpa kamar dirumahnya. Sontak saja, bapak dua anak itu langsung melindungi anaknya yang tengah tertidur pulas. Atap beserta kerangka yang roboh ditahan dengan punggungnya. 

"Saya langsung lindungi anak. Kalau nggak gitu mati anak saya. TV yang keras aja jadi bubur apalagi manusia yang lembek. Ini untung lecet saja sayanya," jelasnya sambil memperlihatkan luka menahan rebahan pohon di lengan tangannya. 

Beruntung bagi Sinaryansyah. Sebab rebahan pohon tersebut masih terhalang kerangka rumah dan memperlambatnya hingga menyebabkan Sinaryansyah terhindar dari luka berat. 

Usai memastikan anaknya selamat, Sinaryansyah bergegas membawa seluruh penghuni rumah kelaur. Kemudian, pria 34 tahun ini terkaget melihat rumahnya telah terbelah menjadi dua akibat hantaman pohon. 

"Memang ada tanda juga sebelum pohon rebah. Tanahnya mulai terkikis. Karena hujan deras dua hari ini," jelasnya. 

Dibantu relawan dan Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda, Sinaryansyah membersihkan puing pohon rebah dan rumahnya. Sementara waktu, Sinaryansyah bersama kedua anaknya serta kedua orang tuanya tinggal di rumah kemenakannya. 

"Tinggal di rumah keluarga dulu. Besok ada lagi dibantu buat nebang pohon sebelahnya karena rawan tumbang juga," kuncinya. 

Terpisah, Plh Kepala BPBD Samarinda Hendra AH menjelaskan, kawasan Sungai Dama memang terkenal daerah rawan longsor. Untuk langkah penanggulangannya, BPBD berencana akan menanam tumbuhan vetiver yang berfungsi untuk mengikat tanah dan mengurangi potensi longsor.

"Jadi fungsinya ngikat tanah. Kalau atasnya satu meter, akar serabutnya juga satu meter ke dalam. Tapi karena Covid-19 ini belum jadi tertunda pelaksanaannya," singkatnya. (tim redaksi Diksi) 

 

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews