DIKSI.CO – Center of Economic and Law Studies (CELIOS) merilis hasil survei terbaru mengenai evaluasi kinerja satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Survei ini menyoroti penilaian masyarakat dan kalangan jurnalis terhadap kinerja para menteri dalam Kabinet Merah Putih, dengan hasil mengejutkan yang menempatkan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sebagai menteri dengan capaian tertinggi.
Survei ini dilakukan dengan melibatkan 1.338 responden dari masyarakat umum dan 120 jurnalis sebagai penilai ahli.
Penilaian didasarkan pada sejumlah indikator utama yang mencerminkan efektivitas dan kualitas kerja pemerintahan dalam satu tahun terakhir.
Penilaian Ahli: AHY Unggul
Berdasarkan hasil penilaian dari para jurnalis yang berperan sebagai penilai ahli, AHY mencatat skor tertinggi yakni 50 poin.
Skor ini mengungguli dua menteri lainnya yang juga memperoleh penilaian tinggi, yaitu Menteri Agama Nasaruddin Umar dengan 48 poin, serta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti dengan 44 poin.
Posisi AHY sebagai yang tertinggi dinilai mencerminkan efektivitas kinerja kementeriannya dalam mengoordinasikan program pembangunan lintas sektor, serta arah pembangunan infrastruktur nasional yang dianggap terarah dan berdampak nyata.
Penilaian Masyarakat: AHY Kembali Unggul
Tak hanya dari sisi para ahli, penilaian masyarakat juga menempatkan AHY di posisi puncak.
Ia memperoleh skor 1.042, jauh mengungguli menteri-menteri lainnya.
Di posisi kedua, Nasaruddin Umar kembali mencatatkan hasil positif dengan skor 470, diikuti oleh Abdul Mu’ti di posisi ketiga dengan skor 287.
Konsistensi posisi AHY baik di mata ahli maupun publik menunjukkan tingkat kepuasan yang relatif tinggi terhadap kinerjanya sebagai Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, terutama dalam hal realisasi program pembangunan dan sinergi lintas sektor.
Indikator Penilaian: Dari Janji Politik hingga Bantuan Ekonomi
CELIOS menyusun penilaian ini berdasarkan sejumlah indikator utama yang mencakup berbagai aspek kinerja pemerintahan.
Beberapa indikator utama antara lain pemenuhan janji politik, capaian program kerja, kesesuaian rencana kebijakan dengan kebutuhan publik, kualitas kepemimpinan dan komunikasi kebijakan.
Kemudian tata kelola anggaran, koordinasi lintas lembaga, penegakan hukum dan pemberantasan korupsi, pengelolaan pajak dan pungutan hingga bantuan ekonomi harian kepada masyarakat.
Setiap indikator memiliki bobot tersendiri dalam mempengaruhi persepsi publik dan para ahli terhadap efektivitas pemerintahan, baik secara sektoral maupun secara keseluruhan.
Kabinet Merah Putih dan Tantangan Kinerja
Hasil survei ini juga menyoroti masih banyaknya tantangan yang dihadapi oleh Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran.
Meskipun beberapa menteri seperti AHY, Nasaruddin Umar, dan Abdul Mu’ti memperoleh apresiasi, secara umum banyak anggota kabinet lainnya mendapat penilaian rendah, yang oleh CELIOS digambarkan sebagai “rapor merah”.
Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara ekspektasi publik terhadap perubahan yang dijanjikan dalam masa kampanye dan realisasi kebijakan di lapangan.
Beberapa sektor strategis dinilai belum menunjukkan kemajuan signifikan, terutama dalam hal komunikasi kebijakan, tata kelola anggaran, dan penegakan hukum.
AHY Jadi Sorotan Positif
Di tengah sorotan terhadap kinerja kabinet, nama AHY mencuat sebagai salah satu simbol harapan baru dalam birokrasi. Efektivitas koordinasi lintas sektor yang ia tunjukkan dianggap menjadi salah satu kunci keberhasilannya.
Selain itu, pendekatan teknokratis dan berbasis data yang diterapkan oleh kementeriannya dalam mengelola proyek-proyek pembangunan infrastruktur turut meningkatkan kepercayaan publik.
Analis CELIOS menyebut bahwa keberhasilan AHY tak hanya terletak pada eksekusi program, tetapi juga pada gaya kepemimpinan yang inklusif dan responsif terhadap kritik publik.
Hal ini membuatnya menonjol di tengah dinamika politik dan birokrasi yang cenderung kompleks.
Hasil survei CELIOS memberikan gambaran yang jelas mengenai siapa saja aktor-aktor pemerintahan yang mendapat apresiasi publik dan ahli dalam tahun pertama pemerintahan Prabowo-Gibran.
Dalam konteks ini, AHY menjadi contoh bagaimana kolaborasi, transparansi, dan perencanaan yang matang mampu memberikan dampak positif pada persepsi publik dan hasil konkret di lapangan.
Pemerintahan Prabowo-Gibran diharapkan dapat menjadikan hasil survei ini sebagai bahan evaluasi untuk memperbaiki kinerja secara keseluruhan, terutama pada sektor-sektor yang dinilai masih tertinggal dalam mewujudkan janji politik dan pelayanan publik yang optimal. (*)