GULIR KEBAWAH UNTUK MELIHAT BERITA
Trending

Tiga Bangunan Ludes Terbakar di Separi, Puluhan Petugas dan Relawan Bahu-Membahu Padamkan Api

DIKSI.CO, KUKAR – Suasana sore di Desa Separi, Kecamatan Tenggarong Seberang, berubah panik ketika kobaran api muncul dari deretan bangunan di Jalan Darusallam, Senin (24/11/2025).

Sekitar pukul 17.45 Wita, warga melihat asap tebal membumbung disertai suara kayu yang patah terbakar.

Dalam hitungan menit, api menjalar dan menghanguskan tiga bangunan sekaligus.

Saksi mata menyebut api pertama kali muncul dari area bangsal lima pintu sebelum merambat ke rumah tunggal di sebelahnya.

Sementara itu, sebuah gudang penyimpanan barang yang terletak tak jauh dari dua bangunan tersebut turut menjadi korban.

Karena sebagian besar struktur bangunan terbuat dari kayu, kobaran api cepat membesar dan sulit dikendalikan dengan peralatan seadanya milik warga.

“Api langsung merembet ke kiri dan kanan. Warga berusaha bantu padamkan, tapi panasnya besar sekali,” kata fida.

Tidak lama setelah kebakaran dilaporkan, regu pemadam dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar Matan) Kutai Kartanegara langsung menuju lokasi.

Kepala Dinas Damkar, Fida Hurasani, membenarkan bahwa pihaknya menerima laporan sekitar beberapa menit setelah api mulai membesar.

“Begitu informasi masuk, kami langsung mengerahkan Regu 2 untuk melakukan penanganan. Situasi di lapangan cukup kompleks karena api sudah meluas ketika tim tiba,” ujar Fida.

Regu pemadam yang dikerahkan membawa tiga perangkat operasional utama: KAJAMA, MUNJA, dan MATRA.

Ketiganya digunakan untuk membagi suplai air, melakukan pemutusan jalur api, serta mendinginkan bangunan yang berpotensi terbakar kembali.

Upaya awal pemadaman dilakukan dari dua sisi untuk mempersempit ruang gerak api.

Skala kebakaran yang besar membuat penanganan tidak hanya ditangani Damkar.

Sedikitnya 15 unsur bantuan dari berbagai kelompok relawan, aparat, hingga perusahaan sekitar ikut turun ke lapangan.

Mereka bekerja beriringan untuk menekan penyebaran api agar tidak merambat ke rumah-rumah lain di permukiman tersebut.

Kelompok bantuan yang hadir antara lain Segihan, Redkar Bukit Pariaman, Redkar Rakat Etam Separi, Redkar Embalut, Redkar L2, Redkar Separi Besar, Redkar Teluk Dalam, Redkar Gunung Belah, Redkar L4, serta dukungan peralatan dari PT Thiess dan PT JMB.

Polisi dari Polsek Tenggarong Seberang, anggota Koramil, serta pemerintah desa Separi dan Embalut turut membantu proses evakuasi dan pengaturan area aman.

“Koordinasi di lapangan berjalan cukup baik. Semua bergerak cepat sesuai peran masing-masing,” jelas Fida.

Kehadiran para relawan turut mempercepat proses pemadaman.

Mereka membantu mengalirkan air, memindahkan barang-barang yang masih bisa diselamatkan, hingga membantu memastikan area sekitar tidak ikut terbakar.

Meski respons cepat telah dilakukan, tim pemadam masih menghadapi tantangan besar: akses jalan menuju titik kejadian. Gang sempit membuat armada Damkar tidak bisa merangsek mendekati lokasi kebakaran.

Hal ini membuat petugas harus menarik selang lebih jauh dan mengatur strategi agar air tetap dapat menjangkau pusat kobaran api.

“Akses masuk hanya cukup untuk satu mobil kecil. Petugas harus bergiliran mengatur posisi kendaraan,” tutur salah satu relawan yang terlibat dalam pemadaman.

Kendati demikian, upaya bersama tersebut akhirnya membuahkan hasil. Api dinyatakan padam setelah upaya pemutusan dan pendinginan dilakukan di beberapa titik.

Warga yang sempat mengungsi sementara diperbolehkan kembali setelah dipastikan tidak ada bara api tersisa.

Berdasarkan pendataan awal Damkar Kukar, tiga bangunan yang terbakar mengalami kerusakan total.

Satu keluarga beranggotakan tiga jiwa kehilangan rumah tempat tinggal mereka. Meski demikian, tidak ada korban luka maupun korban jiwa yang dilaporkan dalam kejadian ini.

Kerugian material diperkirakan mencapai sekitar Rp800 juta. Pihak desa bersama pemilik bangunan tengah mengumpulkan data lanjutan untuk keperluan pendataan dan kemungkinan tindak lanjut bantuan.

“Kami bersyukur tidak ada korban jiwa. Kerugian memang besar, tapi keselamatan warga tetap yang utama,” kata Fida.

Hingga berita ini diturunkan, penyebab pasti kebakaran belum dapat dipastikan.

Petugas kepolisian dari Polsek Tenggarong Seberang telah memasang garis polisi di lokasi dan melakukan pemeriksaan awal terhadap pemilik bangunan serta warga yang berada di sekitar tempat kejadian.

“Masih dalam penyidikan,” demikian keterangan resmi Damkar dalam laporan mereka.

Beberapa warga mengaku melihat asap muncul lebih dulu sebelum api membesar.

Namun pernyataan ini masih memerlukan pendalaman lanjutan, termasuk pemeriksaan terhadap kondisi instalasi listrik dan potensi sumber api lainnya.

Fida menegaskan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap potensi kebakaran, terutama di kawasan permukiman padat dan bangunan berbahan kayu seperti di Desa Separi.

Ia mengingatkan warga agar rutin memeriksa instalasi listrik, memastikan kompor dimatikan, dan tidak meninggalkan bahan mudah terbakar di area terbuka.

“Kami berharap warga lebih berhati-hati. Kebakaran bisa terjadi kapan saja, apalagi bila instalasi listrik sudah tua atau tidak terawat,” ujarnya.

Meski api telah padam, sisa-sisa kebakaran yang menyisakan puing hangus menjadi pengingat betapa cepatnya bencana dapat mengubah kehidupan warga. Pemerintah desa disebut sedang menyiapkan langkah lanjutan untuk membantu keluarga terdampak. (redaksi)

Back to top button