Sabtu, 23 November 2024

6 Pekerja Balikpapan Terpapar Omicron BA 5, Vaksin Boster Masih 30 Persen

Koresponden:
diksi redaksi
Selasa, 12 Juli 2022 0:0

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (Kaltim) Setyo Budi Basuki

DIKSI.CO, SAMARINDA - Enam Warga kota Balikpapan positif COVID-19 Omicron varian baru BA.5.

Karena hal itu, mengharuskan Pemerintah kota (Pemkot) Balikpapan memberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (Kaltim) Setyo Budi Basuki tak menampik Omicron varian BA.5 telah menginfeksi beberapa warga Kaltim, khususnya di Kota Minyak.

Dijumpai awak media usai menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi I DPRD Kaltim, Setyo sapaannya, membenarkan ada enam orang yang dinyatakan terpapar COVID-19 varian Omicron BA.5.

“Benar, jadi sampel yang kami terima ada enam yang sudah terkonfirmasi BA.5. Enam orang ini dari Balikpapan semua. Mereka adalah pekerja,” katanya, Selasa (12/7/2022).

Hingga hari ini, lanjut Setyo, terjadi peningkatan kasus penularan COVID-19 di Kaltim, yang mana dari kasus terbanyak terjadi di Balikpapan.

Menurutnya, Kota Beriman (Bersih, Indah dan Nyaman) ini menjadi pintu masuk bagi pendatang dan terbanyak pekerja yang berasal dari luar daerah, sehingga potensi terjadinya penularan kasus sulit dihindari.

“Sampai dengan hari ini peningkatan yang banyak terjadi ya di Balikpapan. Karena mobilitas penduduk dari luar Kaltim, seperti perusahaan besar selalu seperti itu. Ini yang juga terjadi pada kasus sebelumnya. Yaitu peningkatan kasus dimulai dari tempat-tempat yang memang migrasi penduduknya tinggi,” terangnya.

“Jadi, di Balikpapan ini banyak pekerja yang tinggal di luar Kaltim. Mereka off dan sebagainya,” sambungnya.

Sementara untuk Kota Samarinda, Setyo mengatakan masih relatif aman. Dirinya berharap tidak sampai masuk, apalagi terjadi penambahan kasus positif.

“Untuk di Samarinda sampai saat ini kenaikan kasusnya memang belum ada dan mudahan tidak terjadi,” sebutnya.

Terkait dengan adanya kasus kematian COVID-19 yang terjadi di Kaltim dalam sehari terakhir, Setyo menyebut, faktor komorbit turut andil dalam kasus kematian COVID-19 di Kaltim.

Namun mengenai jenis varian yang menyebabkan pasien COVID-19 tersebut meninggal, dirinya enggan memastikan.

“Untuk mengatakan varian baru atau tidak, harus WGS sampel yang dikirim ke pusat. Tapi sebetulnya kematian ini diakibatkan juga oleh komorbit yang diderita pasien, sehingga itu yang menjadi pemberat,” katanya.

Akan hal tersebut, untuk menangkal penyebaran kasus Omicron ini, pihaknya bersama stekholder terkait akan terus menggenjot capaian booster di masyarakat.

“Vaksinasi penting, boster juga penting. Saat ini boster kita baru 30 persen. Kita sudah kerjasama dan didukung TNI-Polri untuk vaksin dan boster ini,” pungkasnya. (Adv/Kominfo Kaltim)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews