DIKSI.CO, SAMARINDA - Wali Kota Samarinda, Andi Harun, hadiri peresmian pasar dan pusat perbelanjaan Sehat, Inovatif dan Aman Parkir (QRIS) program Bank Indonesia (BI) dalam mengupayakan transaksi belanja berbasis digitalisasi pada Senin, (9/5/2022) di lantai 2 gedung BigMal Samarinda.
Acara tersebut juga dihadiri langsung oleh Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti.
kepada awak media, Andi Harun mengatakan, perkembangan global terkait pemerataan digital tak bisa dihindari oleh seluruh pihak. Dikatakannya bahwa lambat laun keinginan masyarakat melakukan transaksi secara sehat dan aman semakin hari akan semakin meningkat.
"Demikian juga skala besar transaksi ekonomi, transaksi perdagangan juga secara besar-besaran juga dilakukan payment sistem digital," ungkap Andi Harun kepada awak media.
Ia melanjutkan, Kota Samarinda sebagai Ibu Kota Provinsi di Kalimantan Timur (Kaltim) harus segera secepatnya beradaptasi dengan pembayaran non tunai.
Menurutnya, sistem pembayaran non tunai akan memberikan manfaat seperti bergeraknya nilai pendapatan asli daerah (PAD) tanpa ada kebocoran, hingga bergeraknya roda perekonomian masyarakat terutama pelaku UMKM yang cepat tersosialisasi dan familiar akan suatu produknya.
"Dengan sistem digital, maka selain transparansi, jejak keuangan akan terjamin dan bisa menjauhkan dari kebocoran, karena semua tercatat secara elektronik," pungkas Andi Harun.
Sebagai informasi, pasar tradisional di Samarinda yang telah menerapkan sistem pembayaran non tunai atau QRIS adalah Pasar Merdeka, Pasar Palaran dan Pasar Loa Bahu. Sementara di pusat perbelanjaan adalah di BigMal. (Advertorial)