DIKSI.CO, BALI - Wali Kota Samarinda Andi Harun mewakili Indonesia menjadi pemateri dalam kegiatan World Water Forum (WWF) 2024.
Kegiatan itu digelar di Nusa Dua Bali dimulai dari 18-25 Mei 2024.
Dalam kegiatan itu, Andi Harun membawakan materi berjudul 'Flood Mitigation on Water Related Issues: Case of Samarinda pada sesi Disaster Risk Reduction and Management for Building Resilient and Comunnunitis'
Dalam presentasinya, Andi Harun menyampaikan bahwa yang dilakukan Pemkot Samarinda dalam penanganan banjir, yang pertama dimulai dari penyusunan peta analisis kebencanaan guna pengambilan kebijakan (disaster analysis maps for decision making).
Kemudian dilanjutkan dengan normalisasi sungai, pembangunan kolam retensi berkapasitas 100.000 meter kubik, pembangunan drainase yang terintegrasi dan modern, pemasangan pintu air di sungai karang mumus, Llaw enforcement; enforcement, kolaborasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, pemasangan early warning system (EWS) dan automatic water level recorder (AWLR) di sungai karang mumus sebanyak 26 titik, partisipasi masyarakat melalui kegiatan membersihkan sungai karang mumus, termasuk keberadaan Sekolah Sungai yang digagas Pak Misman.
Selanjutnya, Andi Harun juga menyampaikan strategi untuk mewujudkan Samarinda sebagai kota yang berkelanjutan dan ber ketahanan iklim melalui 5 strategi yaitu:
1. Memperbaharui visi Kota Samarinda pada dokumen pembangunan jangka panjang
2. Sungai yang telah dinormalisasi ditata menjadi ruang terbuka yang berketahanan iklim, yang mana saat ini Samarinda mendapatkan grant dari Adaptation Fund (USA) yang berkolaborasi dengan Kemitraan Partnership dan Cecur dalam Proyek Merangkul Matahari
3. Dokumen rencana penanggunalan bencana daerah dan rencana kontijensi bencana banjir
4. Membentuk Kelompok Kerja Aksi Perubahan Iklim Samarinda
5. Komitmen dalam regulasi dan kolaborasi multi-stakeholder.
Namun, diakuinya, Samarinda menghadapi tantangan terkait banjir, terutama pada musim hujan.
"Strategi pengelolaan banjir kami meliputi pembangunan drainase, tanggul banjir, dan kolam retensi untuk mengurangi risiko banjir dan melindungi daerah rawan," jelasnya.
Andi Harun menjadi bintang pada World Water Forum ini karena mengangkat pendekatan partisipatori pada penanganan kebencanaan dan juga penyediaan air bersih.
Untuk diketahui, dalam kegiatan itu selain Andi Harun, adab eberapa pemateri lain dari luar negeri yakni yakni Wali Kota Kumamoto Jepang Kazufumi Onishi, Perwakilan United Nation Center of Regional Development (UNCRD) Taeko Yokota, serta dua pembicara terkait Disaster Risk Reduction (DRR).
Sedangkan dari Nasional hanya Andi Harun sebagai perwakilan Indonesia. (*)