DIKSI.CO, SAMARINDA – Beredarnya kabar penculikan yang tersebar melalui rekaman suara di aplikasi Whatsapp membuat gaduh masyarakat di Kecamatan Samarinda Utara dan Sungai Pinang.
Namun kabar penculikan yang terjadi di Sekolah Dasar (SD) Negeri 014, Jalan Mugirejo, Kecamatan Samarinda Utara itu langsung dibantah oleh pihak kepolisian.
“Sehubungan adanya voice note melalui media Whatsapp yang tersebar, bawasanya ada kasus penculikan di sekolah ini itu tidak benar,” jelas Kaposek Sungai Pinang, AKP Noor Dhianto, Senin (30/1/2023).
Bantahan polisi pasalnya berdasarkan hasil klarifikasi dan penelusuran tim dilapangan.
“Setelah kami coba klarifikasi kemudian kami berkoordinasi dengan kepala sekolah tadi. Ternyata (voice noted) memberikan himbauan kepada para orang tua termasuk warga sekitar sehubungan adanya kejadian (penculikan) di luar Kaltim,” tambah polisi berpangkat balok tiga emas itu.
Lanjut dijelaskannya, voice noted yang tersebar di aplikasi Whatsapp rupanya berisikan imbauan akan terjadinya kasus penculikan anak yang sedang viral di pulau Jawa.
“Kami himbau kepada pihak sekolah, orang tua, dan warga sekitar bukan berarti kewaspadaan hilang atau luntur. Ketakutan atau sesuatu yang belum terjadi tolong di saring benar-benar informasinya,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 014 Mugirejo, Noor Fatimah juga menerangkan kalau voice noted yang tersebar itu adalah rekaman suaranya yang dibuat pada Sabtu (28/1/2023) kemarin.
“Iya itu suara saya. Saya nyatakan bahwa tidak benar adanya peristiwa percobaan penculikan ataupun penculikan yang dialami oleh siswi SDN 014 dan hal tersebut saya lakukan semata-mata sebagai imbauan agar orang tua murid lebih waspada melakukan pengawasan terhadap putra-putrinya,” jelasnya.
Selain meluruskan kabar miring yang telah membuat orang tua siswa resah, Noor Fatiham juga meminta maaf atas perbuatannya tersebut.
“Saya meminta maaf atas tersebarnya rekaman suara saya ke media social yang menimbulkan keresahan kepada masyarakat, saya ucapkan terima kasih kepada Polsek Sungai Pinang, kelurahan Mugirejo dan para orang tua murid, warga sekitar, serta media yang turut meluruskan permasalahan ini,” tandasnya. (tim redaksi)