DIKSI.CO, SAMARINDA - Peningkatan mutu dan kualitas tempat potong hewan diperlukan untuk mendongkrak permintaan pasar, khususnya permintaan dari pengusaha catering dan hotel.
Hal ini disampaikan Kepala UPTD Balai Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Kartika Hatmisari saat mendampingi Wali Kota Samarinda, Andi Harun meninjau lokasi Rumah Potong Hewan (RPH) Tanah Merah di Jalan Poros Samarinda-Bontang, Senin (7/3/2022).
"Jadi untuk memenuhi kebutuhan daging yang standartnya halal dan higienis itu kan masih kurang. Seandainnya kita bisa merubah RPH dengan sistem yang higienis, itu akan meningkatkan PAD kita, karena permintaan dari ketring, hotel, itu pasti akan lebih meningkat dibandingkan mereka beli daging beku," ungkap Kartika.
Kartika menguraikan, potensi bisnis yang dapat dijadikan sumber PAD Samarinda yakni meliputi jasa sewa kandang, istirahat dan sewa fasilitas pemotongan.
"Kita satu-satunya loh di Kaltim yang punya sertifikat halal. Jadi kita ada menyediakan 2 juru sembeleh halal di RPH itu. Jadi ga sembarang orang boleh nyembeleh disitu. Khusus bersertifikat," terangnya.
RPH dan RPU memiliki fasilitas jasa sewa kandang dan pemotongan hewan. Untuk sapi, kambing, atau babi, diberikan harga Rp 33 ribu per ekornya. Untuk ayam sendiri, diberi harga Rp 110,- per ekornya.
"Jadi kalo sehari rata-rata 20 ekor ya jadi segitu. Itu yang nanti akan dievaluasi dan disesuaikan dengan kondisi harga-harga lain yang relevan," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)