Mancanegara

Ukraina Serang Pangkalan dan Industri Pertahanan Rusia, Ini Respon Vladimir Putin

DIKSI.CO – Serangan udara besar-besaran dilakukan oleh Ukraina terhadap sejumlah target strategis di Rusia, termasuk pangkalan militer dan fasilitas industri yang terkait dengan kompleks industri militer Rusia.

Akibat serangan ini, tiga orang tewas dan dua lainnya luka-luka.

Menurut laporan dari dinas keamanan Ukraina (SBU), serangan tersebut menggunakan drone jarak jauh yang menargetkan pangkalan militer di Kota Primorsko-Akhtarsk, yang terletak di wilayah barat daya Rusia.

Serangan ini menyebabkan kebakaran besar di fasilitas penyimpanan drone Shahed buatan Iran, yang selama ini digunakan oleh Rusia untuk menyerang Ukraina.

Selain pangkalan militer, serangan juga menghantam perusahaan Elektropribor di wilayah Penza, Rusia selatan, yang dikenal sebagai penyedia teknologi untuk militer Rusia, termasuk sistem digital, kendaraan lapis baja, dan perangkat penerbangan.

Gubernur Penza, Oleg Melnichenko, melaporkan bahwa serangan tersebut menewaskan seorang perempuan dan melukai dua orang lainnya.

Di wilayah Samara, seorang pria lanjut usia ditemukan tewas setelah rumahnya terbakar akibat puing-puing drone yang jatuh.

Di wilayah Rostov, serangan juga menyebabkan kebakaran di salah satu fasilitas industri, menewaskan seorang penjaga di lokasi tersebut.

Sementara itu, pihak Rusia mengklaim bahwa sistem pertahanan udara mereka berhasil menggagalkan lebih dari 100 serangan drone selama hampir sembilan jam.

Kementerian Pertahanan Rusia menyebutkan telah menghancurkan total 112 drone yang diluncurkan oleh Ukraina, dengan 34 di antaranya jatuh di wilayah Rostov.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menanggapi serangan tersebut dengan menyatakan bahwa hanya Vladimir Putin yang dapat menghentikan perang ini, dan kembali menyerukan dialog langsung antara kedua pemimpin untuk mencari jalan keluar dari konflik yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun.

“Amerika Serikat telah mengusulkan pertemuan ini. Ukraina mendukungnya. Sekarang, tinggal menunggu kesiapan Rusia,” ujar Zelensky di platform X (sebelumnya Twitter).

Presiden Rusia, Vladimir Putin, dalam sebuah pernyataan, menegaskan bahwa meskipun pihaknya menginginkan perdamaian, Rusia tidak akan berhenti sebelum Ukraina memenuhi tuntutan untuk menyerahkan wilayah yang dianeksasi dan menghentikan ambisinya bergabung dengan NATO.

Perang yang telah berlangsung selama lebih dari tiga tahun ini semakin intensif, dengan kedua negara saling melancarkan serangan udara dan darat.

Keberadaan drone sebagai alat serangan utama semakin menunjukkan peran teknologi modern dalam konflik ini. (*)

Show More

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Back to top button
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com