"Kalau negara-negara lain biasanya jika sudah dikeluarkan dalam logam maka kertasnya ditarik. Kami masih memberikan pilihan," kata Gubernur BI Adrianus Mooy, waktu itu.
Uang logam saat itu dipilih karena biayanya lebih kecil dan tahan lama. Sementara itu uang kertas biayanya makin lama makin besar, karena harus terus mencetak.
Saat dikonfirmasi, Humas Bank Indonesia (BI) Aswin Gantina berdalih tengah menyiapkan konferensi pers terkait hal itu.
"Maap kami lagi persiapan pressconf dulu. Diusahakan besok," ujarnya singkat kepada Kompas.com, Kamis (18/6/2020).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramai soal Uang Koin Kelapa Sawit, Berikut Sejarah hingga Bahan Baku Pembuatannya...", https://www.kompas.com/tren/read/2020/06/18/201817865/ramai-soal-uang-koin-kelapa-sawit-berikut-sejarah-hingga-bahan-baku?page=all#page2