Senin, 25 November 2024

Turunkan Angka Kemiskinan Extreme di Samarinda, Andi Harun Apresiasi Direksi Jajaran Perumdam Tirta Kencana

Koresponden:
Alamin
Senin, 13 Maret 2023 16:36

FOTO BERSAMA: Wali Kota Samarinda Andi Harun saat hadiri dalam  Launching Water Meter dan aplikasi layar Serta Perubahan Golongan Pelanggan Miskin dan Ekstrim Miskin/DIKSI.CO

DIKSI.CO, SAMARINDA - Senin (13/3/2023), Wali Kota Samarinda Andi Harun hadiri Launching Water Meter dan aplikasi layar Serta Perubahan Golongan Pelanggan Miskin dan Ekstrim Miskin di Ballroom Hotel Bumi Senyiur.

Acara itu juga turut dihadiri Sekretaris daerah Kota Samarinda Hero Mardanus Satyawan, Ketua TWAP Kota Samarinda Syaparuddin, Forkopimda, Camat dan Lurah se-Kota Samarinda.

Dalam kesempatan itu, Andi Harun mengatakan air adalah sumber daya utama dalam kehidupan bahkan salah satu sabda sedekah yang paling mengagumkan adalah sedekah air, dimana ia juga merupakan bagian tidak terpisahkan dari seluruh manusia.
 
“Kita bisa memanage pemakaian air sendiri. Bahkan saat sebelum jatuh tempo sudah diingatkan dengan aplikasi. Itulah keunggulan yang dapat digunakan masyarakat," ujar Andi Harun.

Diketahui, dalam mengakselerasi transformasi digital Perumdam Tirta Kencana bekerja sama dengan PT Telkom Indonesia.

Peresmian ini juga ditandai dengan penandatanganan MoU atau MoU pilot project smart water antara Tugu Tirta Kota Malang dan Tirta Kencana oleh Direktur Utama Perumdam Tirta Kencana Kota Samarinda, Nor Wahid Hasyim.

Andi Harun berharap  kepada Perumdam Tirta Kencana Kota Samarinda agar dapat meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat melalui aplikasi LAYAR.

“Ini langkah awal untuk tata kelola pelayanan air, yang bermanfaat bagi pelanggan maupun bagi Perumdam Tirta Kencana,” tutupnya.

Ia juga mengapresiasi karena direksi jajaran perumdam tirta kencana telah mengambil alih dalam menurunkan angka kemiskinan extreme di Kota ini.

"Tadi sudah ada 2 orang yang diberikan bantuan sehingga kita putuskan untuk yang miskin biasa, memberikan gratis untuk pemakaian 10 kubik, maka ini sudah memberi bobot daya atau kemampuan kepada yang bersangkutan," ujarnya.

Sedangkan untuk Miskin extreme gratis 20 kubik, jadi ia berharap  tidak lagi memerlukan pembiayaan tambahan.

"Non revenue water (NRW) ke depan juga harus diatasi baik yang bersifat technical (bocor hingga air tidak sampai masyarakat) maupun untechnical (pencurian air)," pungkasnya. (adv)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews