DIKSI.CO, SAMARINDA - Insiden tenggelamnya kapal jenis Self Propeller Oil Brage (SPOB) Mulya Mandiri 07, bermuatan crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit pada Sabtu (10/4/2021) lalu masih terus diselidiki pihak kepolisian hingga saat ini.
Usai kedatangan tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri pada Kamis (15/4/2021) kemarin, tim dari Satpolair dan Unit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda kembali melakukan olah tempat kejadian perkara.
Tepatnya dilakukan pada Senin (19/4/2021) kemarin dengan tujuan memastikan titik tenggelamnya kapal bermuatan lima ton minyak sawit tersebut.
Proses olah TKP dilakukan tepatnya di bawah Jembatan Mahkota II, sesi Palaran. Selain memuntahkan muatan yang mencemari lingkungan, kejadian itu juga pasalnya telah merenggut nyawa seorang anak buah kapalnya yang ditemukan tewas setelah ditelan Sungai Mahakam.
"Kegiatan olah TKP untuk melengkapi pemeriksaan dari penyidik membuat BAP (berita acara pemeriksaan) ucap Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Andhika Darma Sena, Sabtu (24/4/2021) sore tadi.
Disingung mengenai pencemaran lingkungan, hingga kini masih menunggu hasil pemeriksaan sampel yang telah dilakukan tim Puslabfor Mabes Polri cabang Surabaya, Jawa Timur.
"Kalau soal teknis tenggelamnya tanyakan ke Polair. Kalau yang lingkungan kan sudah diambil sampelnya, menunggu seminggu dulu," tegasnya.
Sementara itu, Kasat Polair Polresta Samarinda AKP Iwan Pamuji mengatakan jika hingga kini pihaknya masih melakukan penyelidikan. Beberapa alat bukti masih terus dikumpulkan.