Ada 2.000 prajurit TNI AL yang terlibat dalam latihan perang ini. Ada 26 KRI, 17 pesawat udara (Pesud) TNI AL, dan 18 kendaraan tempur marinir lengkap dengan persenjataan arteleri yang ikut terlibat pada tahap manuver latihan tersebut.
"Materi latihan yaitu pertempuran laut dengan beberapa doktrin peperangan seperti peperangan anti-udara, peperangan anti-kapal selam, peperangan kapal permukaan, operasi pasukan khusus dan pendaratan amfibi," terang Letkol Fajar.
Koarmada I memastikan, latihan kali ini dilaksanakan sesuai standar protokol kesehatan COVID-19. Meski saat ini pandemi virus Corona masih ada, kata Letkol Fajar, TNI AL harus tetap bertanggungjawab melaksanakan pembinaan dan pembangunan kekuatan dengan melaksanakan latihan perang ini.
"Seluruh peserta dan perlengkapannya dijamin aman. Peralatan yang digunakan telah di-sterilkan," tuturnya.
"Seluruh personel yang terlibat wajib menjalani rapid test dan pemeriksaan kesehatan sesuai protokol," lanjut Letkol Fajar.