DIKSI.CO, BALIKPAPAN – Tim Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Kepala Daerah bentukan DPRD Balikpapan soroti aset kerja sama Build Operate Transfer (BOT) Pemkot Balikpapan dengan swasta.
Anggota pansus Budiono Sastro Prawiro mengatakan, tim pansus harus mengevaluasi kembali kontribusi dari BOT yang diberikan oleh pihak swasta.
“Pansus akan evaluasi kaitan kerja sama BOT itu, karena dari total keseluruhan kerja sama jumlah yang disetor untuk kontribusi PAD relatif perlu dievaluasi,” katanya.
Disebutkan bahwa adanya 5 aset kerja sama BOT Pemkot dengan pihak swasta, yaitu Novotel Hotel, Hotel Ibis, Pasar Kebun Sayur, Plaza Rapak oleh Hasta Nusa Indah, Balikpapan Ocean Square (BOS).
Tim pansus harus mengavaluasi kembali beberapa kendala, seperti jumlah setor kontribusi yang hanya Rp 1 miliar dan beberapa hal lainnya.
“Sekitar Rp 1 miliar saja. Ini kan apa kendalanya, padahal banyak hal yang harus di-review kaitan BOT. Ya inflasi, tentu juga nilai jual objek pajak (NJOP) dan lainnya,” lanjutnya.
Budiono mengatakan, kalau sampai 25-30 tahun akan ada proses penyerahan yang tentu biaya maintenance dan lainnya akan ditanggung pamerintah.
“Ini kajian pansus terhadap seluruh kerja sama BOT itu,” ujarnya.
“Setiap BOT itu kan memiliki nilai investasi berbeda-beda bergantung pada pembangunannya. Dan BOT itu jika sudah selesai misalnya 30 tahun, maka bangunan akan menjadi seutuhnya milik Pemkot Balikpapan,” lanjutnya.
Sekitar 15 tahun atau bahkan 20 tahun kerja sama Pemkot Balikpapan dan swasta ini berjalan, ada beberapa swasta yang tidak pernah menaikan kontribusinya. Padahal di APBD masih adanya pertimbangan makro properti investasi daerah yang terus meningkat. (advertorial)
