Masjid tersebut dibangun oleh Kerajaan Kutai Kartanegara dan diimami oleh Sultan Sulaiman.
Dalam mendukung pembangunan dermaga, Pemkot Samarinda melibatkan tiga aspek utama yaitu:
1. Perkembangan Master Pariwisata Kawasan Mesjid Shirotal Mustaqim (Oleh Konsultan Disporapar)
2. Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan (Oleh Disperkim)
3. Rencana Dermaga Mesjid Shirotal Mustaqim (Oleh Dishub)
Sam Saimun mengatakan untuk Disporapar menyoroti potensi pariwisata kawasan Mesjid Shirotal Mustaqim.
Fokus pada pengembangan pariwisata diharapkan akan membuka peluang baru dan mendatangkan wisatawan, sehingga memperkuat ekonomi lokal.