Jumat, 18 Oktober 2024

Tak hanya Pengandalian Banjir, Penataan Kawasan SKM Lahirkan Potensi Sektor Wisata Kuliner

Koresponden:
La Hasa
Jumat, 19 Juli 2024 14:6

Suasana kerja bakti di Sungai Karang Mumus/IST

DIKSI.CO, SAMARINDA -  Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus melakukan penataan di kawasan Sungai Karang Mumus (SKM).

Selain sebagai upaya untuk pengendalian banjir, penataan kawasan SKM juga menghadirkan potensi bagi perekonomian lokal, terutama dalam sektor wisata kuliner.

Hal ini sebagaiamana disampaikan Wali Kota Samarinda, Andi Harun usai menghadiri acara puncak peringatan HUT Koperasi ke-77 yang dilaksanakan di Ballroom Hotel Bumi Senyiur Jalan Pangeran  Diponegoro Samarinda, Kamis (18/7/2024).

"Kawasan ini (SKM) sebelumnya dianggap kumuh, namun kini kita telah melihat perubahan yang positif. Ini akan menjadi pijakan penting bagi pengembangan UMKM di Samarinda," ujar Andi Harun.

Ia juga mengatakan bahwa saat ini Pemerintah Kota Samarinda tengah merencanakan langkah-langkah strategis untuk memperkuat ekosistem UMKM di kawasan tersebut.

"Kami sedang menyusun konsep untuk penataan dan pengelolaan kawasan ini agar benar-benar dapat memberikan manfaat bagi para pelaku UMKM," ucapnya.

Namun, ia juga mengungkapkan kontribusi koperasi terhadap perekonomian di Samarinda dan secara nasional masih dinilai rendah.

"Sumbangsih koperasi terhadap PDB masih di bawah 5%, yang menunjukkan akses terhadap pembiayaan dan kepemilikan aset yang terbatas menjadi faktor utama kendala," ungkapnya.

Lebih lanjut, koperasi di Indonesia umumnya menghadapi tantangan serius dalam menghadapi dominasi korporasi besar, terutama di sektor-sektor strategis seperti pertambangan dan konstruksi. 

"Banyak sektor usaha yang potensial seperti pertanian dan perikanan masih didominasi oleh korporasi besar. Ini menunjukkan perlunya penguatan kelembagaan koperasi dari segi regulasi, kebijakan pemerintah, hingga akses terhadap perbankan," jelasnya.

Pemerintah Samarinda berkomitmen untuk membangkitkan peran koperasi dengan menyediakan kebijakan yang mendukung serta infrastruktur yang memadai. 

"Kami akan memastikan keberadaan lahan yang cukup untuk kegiatan pertanian, budidaya perikanan, serta pendidikan dan pelatihan bagi anggota koperasi agar mereka dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi, seperti platform online dan sistem database," tegasnya.

Ia mengatakan  dalam globalisasi ekonomi dan digitalisasi yang semakin pesat, koperasi diharapkan dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan daya saing.

"Misalnya, pemanfaatan marketplace untuk meningkatkan pemasaran produk UMKM lokal, serta penggunaan teknologi dalam proses produksi guna meningkatkan efisiensi dan kualitas," tambahnya.

(*)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews