Sabtu, 27 April 2024

Syukuran IKN, 34 Gubernur se-Indonesia Bawa Air dan Tanah dari Daerah Masing-Masing, Kaltim Ambil Air dan Tanah dari Kutai Lama

Koresponden:
Er Riyadi
Jumat, 11 Maret 2022 5:45

Sungai Mahakam di Kutai Lama jadi lokasi pengambilan air dan tanah untuk dimasukan ke Kendi Nusantara di Prosesi syukuran pembangunan Ibu Kota Nusantara

DIKSI.CO, SAMARINDA - Persiapan rencana Presiden Joko Widodo berkemah di lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah tahap persiapan akhir.

Presiden direncanakan akan menginap di IKN, dengan mengundang 34 Gubernur seluruh Indonesia, pada 13-14 Maret 2022.

Nantinya Presiden Jokowi akan memberikan arahan kepada seluruh gubernur di Indonesia, sekaligus digelar acara syukuran menyambut pembangunan Ibu Kota Nusantara.

Para gubernur dari 34 provinsi, akan membawa tanah dan air dari daerah masing-masing.

"Tanah dan air itu nantinya akan dimasukkan dalam satu wadah yang sudah dipersiapkan panitia," kata Isran Noor, Gubernur Kaltim, Kamis (10/3/2022) kemarin.

Prosesi ritual itu dinamakan Kendi Nusantara.

Muhammad Syafranuddin, Kepala Biro Adpim Setprov Kaltim, menyebut Kendi Nusantara akan diletakan di lokasi IKN.

Untuk Gubernur Kaltim, air dan tanah akan diambil dari daerah Kutai Lama, Kukar.

Ivan, sapaan akrabnya menyebut, tanah dan air yang dibawa masing-masing gubernur mesti memiliki kisah masa lalu.

Pengambilan tanah dan air di Kutai Lama, melihat catatan sejarah, di pesisir Kukar itu menjadi titik pusat Kerajaan Kutai Kertanegara, pada tahun 1300an masehi.

“Kutai Lama merupakan tonggak awal berdirinya Kerajaan Kutai Kertanegara yang didirikan oleh Batara Agung Dewa Sakti, sekitar Abad ke-14,” jelas Syafranuddin.

Secara kelokalan, air dari Kutai Lama telah bernilai filosofis pada pelaksanaan Ritual Erau.

Air dari Sungai Kutai Lama, kemudian dibawa ke Keraton untuk digunakan dalam berbagai prosesi Erau.

“Ritual Ngalak Air mengandung pesan filosofis agar selalu mengingat asal-muasal nenek moyang dan mempertahankan kearifan leluhur yang diwariskan," paparnya.

Selanjutnya, untuk prosesi pengambilan air dan tanah dari Kutai Lama, Pemprov Kaltim akan berkoordinasi dengan Pemkab Kukar dan Kesultanan Kutai Kertanegara.

“Biasanya untuk mengambil Air Tuli ini, dibawa kelengkapan ritual seperti beras wijen kuning, wijen hitam yang dicampur dupa, air tepong tawar, arang yang membara, kembang, dan beberapa butir telur. Namun untuk kegiatan IKN, ini bisa disederhanakan namun tidak mengurangi maknanya,” ungkapnya. (tim redaksi Diksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews