DIKSI.CO, BALIKPAPAN - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Balikpapan menerima komplain dari masyarakat terkait tagihan pelanggan PDAM yang naik secara signifikan.
Direktur Utama PDAM Kota Balikpapan Haidir Effendi, mengatakan permasalahan ini tidak dialami seluruh pelanggan PDAM yang berjumlah 104 ribu pelanggan.
"Data kami hanya 16,5 persen dari total pelanggan PDAM 104 ribu yang terjadi penyimpanggan yang ekstrim," kata Haidir, Kamis (2/7/2020).
"Muncul fenomena ini sebagai dampak kebijakan kami karena Covid-19 kita meminimalisir kami melakukan work from home. Hampir 70 persen pegawai PDAM kerja outdoor," lanjutnya.
Dengan demikian pihaknya melakukan pencatatan meter secara estimasi, dengan standar pemakaian 6 bulan terakhir dijadikan rata-rata pada bulan berjalan.
"Jadi pemakaian bulan Maret yang dibaca bulan April kami menggunakan sistem estimasi," ujarnya.
"Kemudian pemakaian April-Mei yang dibaca bulan ini sudah menggunakan manual kembali karena masuk masa transisi new normal," lanjutnya.
Adanya fenomena yang menggegerkan masyarakat Kota Balikpapan, pihaknya akan mengklarifikasi terlebih dahulu terhadap kesalahan tersebut untuk dapat mengganti rugi kelebihan tagihan tersebut.
"Akan kita klarifikasi dulu jika ada hal-hal yang jadi kelebihan bayar, kita bisa kembalikan secara cash atau dikompensasi di tagihan berikutnya," katanya.
Pihaknya akan menargetkan menyelesaikan permasalahan ini dalam 1 minggu bekerja untuk melakukan verifikasi ulang terhadap data tagihan pelanggan PDAM yang melonjak tersebut.
"Paling lama 30 hari kerja kita selesaikan, tapi Insha Allah kalau bisa kita umumkan hari Senin. Kan kita perlu verifikasi data," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)