DIKSI.CO, SAMARINDA – Jadi kota penunjang ibu kota negara (IKN), Samarinda masih memiliki beberapa kawasan dengan infrastruktur minim.
Salah satunya tim redaksi temukan di Jalan Balik Buaya di Kelurahan Bukuan, Palaran.
Di lokasi itu, salah satu ruas jalan kondisinya memprihatinkan. Padahal ruas jalan ini merupakan akses utama warga sekitar. Kondisi ini membuat aktivitas masyarakat terganggu. Saat hujan turun, jalanan seperti bubur. Ketika panas terik menerpa, jalanan berubah menjadu hujan debu.
Usulan agar kelas jalan lingkungan ini segera ditingkatkan oleh Pemkot Samarinda sudah disampaikan warga sekitar melalui Kelurahan Bukuan. Tapi hingga kini, usulan itu belum juga mendapat jawaban.
Sebagai solusi sementara, warga setempat ingin membatasi lalu lintas truk dan kendaraan berat lainnya yang kerap melilntas di ruas ini.
Dilansir dari surat kabar harian (SKH) Samarinda Pos, Lurah Bukuan, Suyoto mengakui adanya usulan tersebut.
Bahkan katanya, tidak hanya melarang truk dengan muatan apapun.
“Kendaraan seperti pikap, yang muatannya berat juga dilarang," kata Suyoto awal Oktober lalu.
Keputusan warga itu dikatakan Suyoto, patut untuk didukung mengingat jika truk tetap melintas maka badan jalan dikhwatirkan akan amblas.
"Kalau dibiarkan jalan menjadi berlubang, dan warga harus bersusah payah lagi untuk memperbaikinya, sementara rencana perbaikan juga masih belum jelas," ujar Suyoto.