DIKSI.CO, SAMARINDA - Beberapa hari yang lalu, salah satu siswa SMKN 5 Samarinda mengamuk dengan membawa senjata tajam (sajam) jenis parang ke sekolahnya.
Peristiwa itu ditanggapi serius Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Sri Puji Astuti.
Menurut Puji, sapaan akrabnya, kasus ini tidak hanya berkaitan dengan perilaku agresif pelajar di bawah umur.
Namun, keberlanjutan pendidikan siswa tersebut demi masa depannya.
Puji mengatakan, peristiwa siswa bawa sajam ini dibutuhkan peran dan komunikasi yang baik dalam keluarga.
Karena, keluarga adalah garda pertama perkembangan anak.
“Hal itu bicara soal bagaimana peran keluarga. Termasuk fungsi keluarga terhadap perkembangan anak dari kecil sampai dia dewasa,” kata Puji, Jumat (3/3/2023) kemarin.
Selain keluarga, lanjut dia, juga dibutuhkan peran semua pihak dalam melakukan pengawasan.
Dari masyarakat, pemerintah kota, pemerintah provinsi, serta pihak kementerian.
Pihak sekolah juga harus menelusuri psikologis anak.
Kata Puji, mungkin ada beberapa faktor yang menyebabkan seorang siswa berlaku demikian.
Akan tetapi, siswa ini mesti dibimbing agar kejadian serupa tak terulang kembali.
“Kalau sudah ada kasus gini baru semua melek. Ini wilayah pendidikan sekarang kan kita merdeka belajar. Nah, ini lah tugas dan fungsi guru penggerak untuk mengoptimalkan peran lingkungan,” pungkasnya. (advertorial)