Simpang Depan RS PKT di Bontang Tak Ditutup, Ini Alasannya..
DIKSI.CO, BONTANG - Simpang 3 yang berada di depan Rumah Sakit Pupuk Kaltim (RS PKT) Bontang tidak ditutup oleh pemerintah.
Sebelumnya, Bhabinkamtibnas AKP Hendra yang mewakili Polsek Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Kutim menyarankan agar penutupan jalan tidak hanya dilakukan di simpang bukit kusnodo yang menjadi daerah perbatasan antara Bontang dengan Kutim, tapi juga di simpang depan RS PKT.
Menurutnya, jika penutupan juga dilakukan di simpang depan RS PKT, masyarakat tidak harus jauh masuk sampai ke simpang bukit kusnodo ketika hendak mau keluar Bontang. Sehingga mereka yang lewat bisa meneruskan perjalanan dan mengarah ke tugu selamat datang.
"Kami berharap akses yang di rumah sakit juga ditutup, supaya pengendara tidak mutar jauh," ucapnya.
Menanggapi itu, Kepala Satuan Polisi Lalu Lintas (Kasatlantas) Bontang AKP Imam Syafi'i mengatakan, penutupan tidak dilakukan di simpang depan RS PKT dikarenakan masih adanya sebagian warga Bontang yang tinggal di sekitar kampung sidrap, tepat di depan RS PKT.
Jika simpang ditutup, mereka yang tinggal di daerah tersebut harus memutar jauh jika ingin menuju arah kota maupun sebaliknya. Sementara yang diprioritaskan oleh gugus tugas pengamanan Covid-19 di Bontang adalah warga yang berasal dari luar daerah.
"Kalau yang di rumah sakit PKT, di dekat situ kan ada kampung sidrap, mereka juga banyak yang beraktifitas lalu lalang ke Lok Tuan, ke kota. Yang kami antisipasi ini warga dari luar daerah, makanya diarahkan untuk lewat tugu selamat datang. Tapi kalau yang di depan rumah sakit itu tidak ada masalah karena masih sebagian masuk Bontang," jelasnya.
Simpang Bukit Kusnodo Sudah Dijaga
Sebelumnya, penutupan simpang bukit kusnodo yang merupakan kawasan perbatasan Bontang dan Kutai Timur (Kutim) beberapa kali diterobos warga karena minimnya penjagaan dari petugas pengamanan.
Perkembangan terkini, kawasan tersebut sudah dilakukan penjadwalan jaga baik dari gugus tugas penanganan corona virus disease (Covid-19) Bontang maupun Kutim. Kedua belah pihak akui telah saling berkoordinasi untuk melakukan penjagaan ketat di daerah tersebut.
"Kami sudah koordinasi dengan FKPM (Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat) setempat supaya bisa saling menjaga. Dari Polsek Kutim juga personilnya terbatas, tapi tetap bantu kontrol disitu," ujarnya.
"Tiap pagi kami sudah jaga disana. Anggota saya yang jadwal patroli saya arahkan untuk cek kesana, terutama di jam-jam padat pagi dan sore," tambahnya. (tim redaksi Diksi)