Minggu, 19 Mei 2024

Sidang Judicial Riview UU Minerba Dilanjutkan, Saksi Ahli Kepresidenan Sebut Peraturan Baru Tidak Bertentangan dengan UUD 1945

Koresponden:
Muhammad Zulkifly
Selasa, 19 April 2022 10:33

Suasana sidang lanjutan Judicial Riview UU Minerba di Mahkamah Konstitusi saat saksi ahli kepresidenan Abdul Kamarzuki memaparkan kesaksiannya

DIKSI.CO, SAMARINDA - Sidang judicial riview UU nomor 3 tahun 2020 tentang Minerba kembali dilanjutkan di Mahkamah Konstitusi (MK) pada Selasa (19/4/2022) tadi.

Kali ini Majelis Hakim yang dipimpin Ketua MK, Anwar Usman menjelaskan bahwa sidang lanjutan beragendakan mendengar keterangan para saksi ahli, salah satunya dari pihak kepresidenan.

"Sidang lanjutan perkara bernomor 37 kembali dilanjutkan dengan agenda mendengar dua ahli dan satu saksi dari kepresidenan. Kesemuanya hari ini hadir, kecuali dari pihak DPR. Terlebih dulu saksi akan diambil sumpahnya sebelum mendengar membacakan kesaksiannya," jelas Ketua MK, Anwar Usman saat membuka persidangan.

Setelah pengambilan sumpah, pimpinan sidang lantas memberikan kesempatan kepada Abdul Kamarzuki selaku saksi ahli kepresidenan yang juga menjabat Plt Dirjen Tata Ruang.

"Saya ahli dari pemerintah lebih dulu ingin menyampaikan permasalahan yang disampaikan pemohon pada Pasal 17a, 22a, 31a, 172b UU 3/2020 juncto UU 4/2009 tentang minerba yang isinya pemerintah tidak merubah tata ruang pada kawasan pertambangan," ucap Abdul Kamarzuki.

Dalam pasalnya yang dipaparkan, Abdul Kamarzuki menegaskan bahwa sejatinya pemerintah tidak akan menggangu lingkungan hidup, serta mengancam ruang hidup masyarakat sebagai mana yang ditakutkan para pemohon gugatan dalam hal ini Wahana Lingkungan Hidup dan Jaringan Advokasi Tambang.

"Dalam tata ruang kita menggunakan nomenklatur khsusus. Dalam pelaksanaan tambang ada pengawasan agar tidak menganggu lingkungan dan kegiatan manusia lainnya. dalam pelaksanaannya tentu juga melibatkan seluruh stakholder, para pengamat lingkungan, pemerintah daerah dan masyarakat setempat," bebernya.

Dengan pemaparan tersebut, Abdul Kamarzuki pun menegaskan hal itu sejalan dalam penyelenggaraan tata ruang dari setiap perizinan pertambangan.

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait
breakingnews