DIKSI.CO, SAMARINDA - Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA baru-baru ini merilis hasil survei terkait Pilkada Samarinda 2024.
Survei tersebut mengungkap data yang menarik, khususnya terkait elektabilitas Wali Kota Samarinda, Andi Harun.
Menurut survei tersebut, elektabilitas Andi Harun pada pertanyaan terbuka mencapai 79,3%, sedangkan dalam simulasi elektabilitas beberapa kandidat, Andi Harun bahkan mencapai angka 91,4%.
Menanggapi hasil survei tersebut, Andi Harun menyambut dengan baik keputusan masyarakat yang begitu kuat memberikan dukungan kepada Pemkot Samarinda merupakan suatu prestasi yang luar biasa.
"Ternyata keputusan masyarakat itu sudah sampai 91,4%," ujar Andi Harun pada Kamis (18/4/2023).
"Tingkat kepercayaan terhadap keberhasilan pemerintah pada angka yang cukup tinggi tersebut sekaligus menjadi tantangan. Saya harus menyatakan terima kasih kepada masyarakat atas apresiasi dari kinerja pemerintah," ucap Andi Harun.
Orang nomor satu di Samarinda ini juga sadar bahwa masih ada banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan.
"Kita jangan tempo ria terhadap tingkat kepercayaan publik yang sangat tinggi, apresiasi keberhasilan yang hanya di atas 80% tapi kita harus menjadikannya sebagai pemicu semangat untuk terus menyelesaikan masalah-masalah yang masih menjadi pekerjaan rumah di tengah-tengah masyarakat," tegasnya.
Andi Harun mengatakan, meskipun tingkat kepuasan terhadap program-program seperti penanggulangan banjir tinggi, namun masih ada kekurangan yang harus dikerjakan.
"Sebenarnya kinerja ekonomi tinggi, pembangunan infrastruktur dan penyelesaian masalah tinggi termasuk banjir, namun masih ada 2 PR dalam riset itu, satu soal kemacetan, yang kedua soal premanisme," ungkapnya.
Andi Harun menekankan perlunya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dalam menangani masalah-masalah tersebut.
"Tentu pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kita akan melibatkan elemen masyarakat dan support dari Forum Komunikasi pimpinan daerah soal keamanan juga itu terkait dengan masalah sosial lainnya," paparnya.
Ia juga menyoroti masalah premanisme yang masih menjadi perhatian serius di Samarinda saat ini.
"Misalnya jukir liar, jukir liar itu kan ada yang bergerak secara individu tapi ada juga diduga di backing oleh kelompok-kelompok preman, ini pelan-pelan kita urai satu-satu, mudah-mudahan sebelum kita melakukan tindakan penertiban, ada hidayah tuhan supaya dia berubah menjadi lebih baik," pungkasnya. (*)