DIKSI.CO, SAMARINDA – Belasan masyarakat yang menyatakan diri sebagai Relawan Kotak Kosong mengumumkan deklarasi penolakan calon tunggal di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalimantan Timur (Kaltim) 2024.
Deklarasi penolakan itu diutarakan Edi Susanto selaku Humas Relawan Kotak Kosong Kaltim.
Kata Edi, penolakan satu calon tunggal dalam Pilgub Kaltim 2024 bisa ditandai sebagai mundurnya demokrasi.
“Kalau memang cuman 1 calon itu yang tidak kami kehendaki, kami sangat miris kalau kotak kosong itu terjadi dan ini menjadi kemunduran demokrasi di Kaltim,” jelasnya saat melakukan deklarasi di Taman Makam Pahlawan, Kota Samarinda, Sabtu (3/8/2024).
Lanjut Edi, pada kontestasi lima tahunan ini seharusnya para partai politik bisa menghadirkan para kandidat, atau kader yang mumpuni. Namun hal tersebut nyatanya berbanding terbalik.
Sebab diketahui hingga saat ini, para partai politik sangat memungkinkan hanya mengusung satu pasangan calon di Pilgub Kaltim 2024.
“Kalau itu terjadi (kotak kosong) kami siap jadi relawan kotak kosong yang akan mengawal suara rakyat untuk kotak kosong, dan jangan sampai itu dicurangi,” tambahnya.
Kesepakatan belasan warga ini membentuk Relawan Kotak Kosong karena sedari awal selalu berhembus jika pada Pilgub Kaltim 2024 hanya akan memunculkan 1 nama pasangan calon.
“Dan seandainya ada calon yang bertarung itu lebih bagus dan kami akan memilih salah satunya. Tapi kalau yang terjadi kotak kosong, ya kami akan menjadi relawan kotak kosong kan begitu. Aksi ini ditujukan kepada parpol agar melahirkan calon kepala daerah,” tekannya lagi.
Jika skema kotak kosong akan benar terjadi, Edi juga menegaskan kalau Relawan Kotak Kosong ini akan terus bergerak untuk merangkul setiap masyrakat yang tidak menghendaki adanya 1 calon tunggal pada Pilgub Kaltim 2024.
“Kami akan terus bergerak dan memperbesar relawan ini,” tandasnya. (tim redaksi)