Jumat, 22 November 2024

Ramai Soal Pajak, Berikut daftar 5 Negara yang Malah Berikan Insentif untuk Pesepeda

Koresponden:
diksi redaksi
Selasa, 30 Juni 2020 11:35

Ramai Soal Pajak, Berikut daftar 5 Negara yang Berikan Insentif untuk Pesepeda

DIKSI.CO - Berita yang dikutip DIKSI.CO tentang 5 negara yang berikan insentif bagi pesepeda.

Sejak pandemi corona, tren bersepeda menjadi salah satu yang paling terlihat.

Orang-orang di berbagai daerah di Indonesia beramai-ramai mengayuh sepeda untuk mengisi waktunya.

Terbaru, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut bahwa pemerintah tengah menyusun regulasi untuk mengatur keamanan pesepeda.

Di sejumlah negara ada banyak regulasi yang telah mengatur terkait dengan sepeda, terutama di negara-negara dengan jumlah populasi sepeda cukup besar.

Contohnya adalah regulasi unik dari sejumlah negara yang memberikan insentif bagi para pengendara sepeda.

Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Belanda

Belanda dikenal dengan banyaknya orang yang menggunakan sepeda.

Ada lebih dari 25 persen perjalanan yang dilakukan menggunakan sepeda, sebuah persentase yang lebih tinggi dari negara manapun.

Meskipun demikian, pemerintah Belanda berpendapat bahwa masyarakat yang bersepeda ke tempat kerja masih tergolong sedikit.

Apabila dibandingkan dengan moda transportasi lainnya.  Melansir Huffington Post, 25 Februari 2019, Kementerian Infrastruktur sangat tertarik untuk mengatasi ketergantungan pada mobil dengan mendorong skema tunjangan yang memungkinkan para komuter untuk dibayar oleh perusahaan dengan bersepeda.

Para pengendara sepeda dapat mengklaim 0,19 euro atau sekitar Rp 3 ribu dari tempat mereka bekerja untuk setiap kilometer jarak yang ditempuh menggunakan sepeda ke kantor.

Artinya, jika seseorang bersepeda sejauh 10 kilometer per hari dan lima hari dalam seminggu, mereka dapat memperoleh sekitar Rp 7,5 juta per tahun dari manfaat bebas pajak.

Sebelumnya, Sekretaris Negara untuk Urusan Infrastruktur Belanda Stientje van Veldhoven mengatakan bahwa negara bertujuan untuk membuat lebih dari 200.000 orang bersepeda ke kantor atau tempat kerja.

Alasannya adalah keinginan untuk mengurai masalah kemacetan, juga perhatian terhadap iklim dan polusi, serta memperbaiki kesehatan umum masyarakat.

2. Selandia Baru

Sebuah agensi periklanan Make Collective, yang berbasis di Christchurch, Selandia Baru menawarkan uang tunai kepada karyawan yang mengendarai sepeda.

Melansir The Guardian, 7 Maret 2018, para pekerja yang mengendarai sepeda dari dan menuju kantor akan menerima 5 dollar AS per hari.

Jika mereka dapat melakukannya dalam waktu lebih dari setengah tahun, nominal tersebut akan ditingkatkan menjadi 10 dollar ditambah bonus akhir tahun.

Kota Christchurch sendiri disebut memiliki lebih banyak pesepeda dari kota-kota lain di Selandia Baru, dengan 13 rute utama yang melalui reruntuhan dan rekonstruksi pusat kota.

Menteri Transportasi Asosiat saat itu Julie Anne Genter mengatakan bahwa investasi pada jalur sepeda adalah kunci utama dari pembangunan kembali yang tengah dilakukan, dengan program jalur sepeda perkotaan yang menghabiskan 150 juta dollar.

"Jalur sepeda yang aman adalah bagian penting untuk menjadikan Christchurch kota yang sehat, bahagia, dan penuh semangat," kata dia.

3. Belgia

Belgia menjadi contoh yang cukup menjanjikan dalam skema insentif bagi pesepeda.

Negara ini memiliki skema yang telah lama ditetapkan, yaitu memperkenakan insentif uang pada tahun 1999.

Para pengendara sepeda dapat mengklaim sebesar 0,26 dollar per kilometer kepada tempat mereka bekerja.

Menurut penelitian dari Federasi Pengendara Sepeda Eropa (ECF), jumlah pekerja yang bersepeda ke tempat kerja dan menerima tunjangan meningkat sebesar 30 persen antara tahun 2011 dan 2015.

4. Perancis

Di Perancis, pengendara sepeda dapat mengklaim 0,28 dollar per kilometer dari perusahaan tempat mereka bekerja setelah proyek percobaan 6 bulan pada tahun 2014 silam.

Meskipun bebas pajak hanya tersedia sebesar 227 dollar dalam satu tahun, kelompok kampanye pesepeda, Fédération Française des Usagers (FUB), mendorong pemerintah untuk menaikkan batas bebas pajak menjadi 455 dollar per tahun.

Dalam percobaan tersebut, muncul pendapat skeptis yang mempertanyakan apakah jumlah uang tersebut benar-benar cukup bagi orang-orang untuk "membuang" mobil mereka.

Hasil uji coba selama enam bulan menunjukkan hasil yang tidak begitu signifikan. Melansir Huffington Post, 29 Februari 2019, saat 8.210 pesepeda diberikan 0,28 dollar per kilometer perjalanan ke tempat kerja, jumlahnya hanya bertambah dari 200 di awal proyek menjadi 419 di akhir.

Hanya 19 persen dari pengendara sepeda baru merupakan hasil peralihan dari pengendara mobil. Mayoritas pesepeda baru merupakan orang-orang yang sebelumnya menggunakan transportasi umum.

5. Italia

Kota bagian selatah Italia, Bari, juga mencoba mendorong lebih banyak masyarakat untuk bersepeda dengan rencana untuk membayarnya.

Melansir Bloomberg, 28 Januari 2019, mulai Februari 2019, kota dengan 330.000 penduduk tersebut mengikutsertakan 1.000 sepeda yang dimiliki oleh para individu dengan perangkat GPS untuk mengukur jarak tempuhnya.

Kemudian, memberikan penghargaan kepada pengendara dengan uang sebesar 0,2 euro per kilometer untuk setiap perjalanan menggunakan sepeda dari rumah ke tempat kerja.

Untuk perjalanan menggunakan sepeda selain ke tempat kerja, peserta akan mendapatkan 0,04 euro per kilometer.

Saat itu, pemerintah juga menawarkan penghargaan hingga 170 dollar AS untuk setiap pembelian baru sepeda atau 282 dollar AS untuk sepeda elektrik. (*)



Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramai Pajak Sepeda, 5 Negara Ini Malah Berikan Insentif bagi Pesepeda ", https://www.kompas.com/tren/read/2020/06/30/151500965/ramai-pajak-sepeda-5-negara-ini-malah-berikan-insentif-bagi-pesepeda-?page=all.

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews