Selasa, 26 November 2024

Progres Perencanaan Pembangunan Terowongan Bukit Steling, PUPR Samarinda Tunggu Hasil Pengukuran Topografi

Koresponden:
Achmad Tirta Wahyuda
Sabtu, 11 September 2021 10:3

Wali Kota Samarinda Andi Harun bersama PUPR Samarinda saat tinjau lokasi perencanaan pembangunan terowongan di bukit Steling beberapa waktu lalu/ Diksi.co

DIKSI.CO, SAMARINDA - Proses perencanaan pembangunan terowongan bukit Steling, Kelurahan Sungai Dama, kecamatan Sambutan, terus berjalan.

Kepala Dinas PUPR Kota Samarinda, Hero Mardanus menyebut, saat ini pihaknya tengah menunggu hasil pengukuran topografi.

Pengukuran topografi tersebut dilakukan oleh tim teknis dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) kota Samarinda, yang telah bekerja sejak akhir bulan Agustus lalu.

“Sekarang sedang pengukuran topografi, kemungkinan agak lama sekitar dua mingguan lagi, sampai sekarang kita masih belum lihat hasilnya,” ungkapnya, Jumat (10/9/2021) kemarin.

Hero mengatakan, dalam pengukuran topografi itu ada beberapa komponen yang menjadi item pengukuran.

Sehingga tim teknis sendiri perlu untuk mengukur hingga menganalisa setiap komponen pengukuran sampai nantinya hasil tersebut dipresentasikan kepada wali kota.

“Kita melihat kerekatan tanah disitu, berdasarkan topografi segmen mana yang mau dipotong dan sebagainya, kalau kita mau bor, kita harus mengerti struktur tanah yang ada disitu,” terang Hero.

Hasil dari pengukuran topografi itu dikatakan akan masuk dalam studi kelayakan yang menjadi acuan perencanaan proyek dengan skema tahun jamak tersebut.

“Ya nanti arahnya ke sana (kelayakan), tim nya sedang bekerja,” imbuhnya.

Diketahui, berdasarkan pemaparan Wali Kota Samarinda Andi Harun, perencanaan terowongan yang diproyeksi sepanjang 550 meter itu dianggarkan pada APBD Perubahan tahun 2021.

Sedangkan pembangunan fisiknya ditargetkan mulai tahun 2022 dengan skema pembiayaan tahun jamak, yang memungkinkan penganggaran dan tahapan pembangunannya dilakukan secara bertahap di setiap tahunnya.

Adapun total anggaran yang diperkirakan dihabiskan untuk proyek tersebut mencapai Rp 450 miliar dari dana APBD kota Samarinda.

Selain proyek pembangunan terowongan, skema pembiayaan pembangunan dengan tahun jamak juga rencananya akan dilakukan terhadap proyek pembangunan pintu air di muara Sungai Karang Mumus sebagai upaya penanganan banjir.

Namun, saat ini Pemerintah Kota Samarinda, sedang mengupayakan proyek tersebut untuk menjadi program pemerintah pusat sehingga biaya pembangunan dan eksekusinya akan dilakukan sepenuhnya oleh pemerintah pusat. (tim redaksi Diksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews