DIKSI.CO, SAMARINDA - Banjir masih menjadi masalah publik Samarinda.
Banyak masyarakat mengeluh banjir saat hujan mengguyur Samarinda. Banjir telah banyak merugikan warga. Pasalnya aktivitas masyarakat terpaksa berhenti. Walhasil berbagai pekerjaan masyarakat turut terganggu.
Belum lagi kerusakan fasilitas publik karena banjir serta barang - barang warga yang rusak karena dilewati air.
Di era kepemimpinan Andi Harun dan Rusmadi sebagai wali kota dan wawali, banjir menjadi fokus penanganan.
Pengerjaan revitalisasi infrastruktur dan dukungan masyarakat dengan menjaga lingkungan cukup berhasil dan mesti kembali dirutinkan.
Dua hari terakhir hujan di Samarinda cukup deras mengguyur. Namun banjir akibat curah hujan tak bertahan lama dan cepat surut.
Itu terbukti dari beberapa genangan di beberapa titik yang bisanya kalau dilanda hujan yang deras itu akan sangat lama untuk surut.
"Sekarang hanya hitungan jam genangan air tersebut sudah hilang. Ini perkembangan yang baik tentunya," ujar Sekretaris Komisi IV, Deni Anwar Hakim, Sabtu (26/6/2021).
Dengan mengusung program probebaya kata dia, wali kota telah melibatkan masyarakat untuk bekerja sama bergotong royong untuk menciptakan Samarinda menjadi pusat kota peradaban.
Selain itu, pemkot juga mengerahkan personil yang biasa disebut hantu banyu.
"Awalnya bebannya memang berat. Tapi jadi ringan karena dipikul bersama," imbuhnya.
Pihaknya siap berkolaborasi dengan eksekutif dan warga untuk mendukung program wali kota dan wawali.
Kendati begitu ia menyebut tidak bisa untuk menghilangkan banjir secara total dengan cepat.
Dan penanganannya mesti konsisten dilakukan.
"Andi Harun dan Rusmadi sekarang sudah menunjukkan kinerja dan hasil yang progresif terkait banjir, memang ini membutuhkan waktu yang lama. Tapi setidaknya sekarang sudah mulai terlihat pengurangannya," tuturnya lagi.
Setidaknya sudah bisa mengurangi, walaupun belum sepenuhnya hilang. Bekerja untuk penanganan banjir tidak semudah membalik telapak tangan, artinya semua membutuhkan proses.
Sekarang progres terkait banjir wali kota menargetkan untuk menghilangkan setidaknya 40 persen terlebih dahulu.
Bukti nyata sudah dilakukan, pihaknya akan terus mendukung program kerja yang dijalankan.
Dirinya berharap semoga pemkot mampu mengatasi masalah yang terjadi di kota Samarinda.
"Danau - danau buatan juga bisa dibangun sebagai kolam retensi agar air hujan bisa tertampung lebih dulu," pungkas dia. (advertorial)