DIKSI.CO, SAMARINDA - Isran Noor, Gubernur Kaltim bersama rombongan beberapa OPD menggelar kunjungan kerja ke daerah selatan Kaltim.
Kunjungan kerja digelar selama tiga hari mulai dari Kamis (14/10/2021) hingga Sabtu (16/10/2021), dengan menyasar beberapa kabupaten/kota, seperti Kukar, Balikpapan, Penajam Paser Utara, dan Paser.
Persinggahan daerah pertama, Isran Noor, dan rombongan mendatangi Desa Bukit Merdeka, Samboja, Kukar.
Di lokasi itu, Isran Noor bersama warga memanen selada air dengan teknologi hidroponik. Selain selada air, Isran Noor juga memanen buah anggur.
Dalam penjelasannya, Isran Noor meminta para petani agar dapat terus meningkatkan produksi pertaniannya.
Jika memungkinkan, ke depan Kaltim tidak akan lagi mengimpor selada air dan anggur dari daerah luar, ataupun luar negeri.
"Tidak usah lagi kita (Kaltim) berfikir mendatangkan selada dari jawa. Atau anggur dari luar negeri. Tapi kita sudah bisa menanam sendiri," kata Isran.
Dengan treatement yang tepat, ternyata anggur yang tumbuh di cuaca dingin juga bisa ditanam di Kaltim, yang memiliki suhu panas.
"Kita bisa. Ternyata bisa tumbuh di sini (Kaltim)," paparnya.
"Yang namanya pertanian,sepanjang dia ada tanahnya, ada hujannya, ada bibitnya pasti akan tumbuh tanaman itu," sambungnya.
Sementara itu, HM Nasir, pengelola rumah green house, pihaknya mulai melakukan uji coba penanaman kebun anggur mulai tahun lalu.
Meski banyak yang tidak yakin, usaha Nasir dan kawan-kawan berbuah manis. Dua bibit anggur yang ia tanam tahun lalu sudah dua kali panen.
Panen pertama dilakukan awal pertengahan tahun lalu. Karena masih uji coba panen pertama itu hanya menghasilkan belasan renteng anggur segar jenis Anggur Jupiter dan Anggur Trans.
Pada panen kedua ini masih dalam proses, untuk itu belum diketahui berapa jumlah hasil panen yang dihasilkan para petani.
"Ke depan kami akan tanami lebih banyak lagi bibit anggur di arena pertanian ini. Dari gerbang masuk hingga area hidroponik akan menggunakan tanaman anggur sebagai kanopinya," ungkapnya.
Harapan Nasir, selain nantinya menjadi lokasi pertanian, green house yang ia kelola juga menjadi destinasi wisata alternatif.
"Selain berfungsi sebagai area pertanian juga nantinya dikembangkan sebagai tempat wisata," tutupnya. (tim redaksi Diksi)