DIKSI.CO, BALIKPAPAN - Pasca ditetapkannya pembelajaran jarak jauh atau daring yang dilanjutkan oleh Pemkot Balikpapan, ada sejumlah sekolah yang melanjutkan dengan pembelajaran tatap muka di Balikpapan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan Muhaimin, mengatakan ada 3 sekolah yang tetap melaksanakan pembelajaran daring sebab wilayah yang tidak mendapatkan sinyal internet yang baik.
"Blind spot ada 2 SD, dan 1 SMP dapat melaksanakan pembelajaran luring secara berkelompok maksimal 5 peserta didik dengan menerapkan protokol kesehatan, atau melakukan home visit di rumah," kata Muhaimin.
Diketahui 3 sekolah itu diantaranya SMPN 21 Teluk Waru, SDN 21 Teluk Waru Balikpapan Barat dan SDN 014 Balikpapan Timur.
Terkhusus untuk sekolah di Teluk Waru dilakukan sistem belajar kombinasi dikarenakan jarak yang dekat dengan rumah peserta didik sekolah tersebut.
"Peserta didiknya juga tidak terlalu banyak di masing-masing sekolah tersebut sekira 60 siswa saja," katanya.
Di tempat yang sama Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty, mengatakan ada 4 pondok pesantren yang dianggap steril oleh Kementerian Agama karena tidak adanya aktifitas keluar masuk.
"Adapun 4 pondok itu Subulus salam, Albanjari, Al Muttaqien dan Darul Hafidz, dimana santri di 4 pondok tersebut tidak keluar masuk atau bolak balik keluar pondok sehingga dianggap steril," kata Andi. (tim redaksi Diksi)