DIKSI.CO, SAMARINDA - Rembuk Stunting Tingkat Kota Samarinda dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Samarinda Hero Mardanus Setyawan , Selasa (18/7/2023).
Kegiatan itu berlangsung di gedung Balai Kota.
Dalam kesempatan itu juga dilakukan penandatangan komitmen bersama penanganan stunting di Samarinda secara terintegrasi.
Menurut laporan panitia, Imam Gunadi mengatakan, jika rembuk tadi dilakukan guna untuk mendapat masukan rencana penting dan kegiatan pada perencanaan 2024 nanti.
“Sehingga nantinya ada langkah penting yang dilahirkan dalam memuluskan program penurunan stunting secara terintegrasi antara Pemkot dan masyarakat,” ungkapnya.
Rembuk yang digelar ini juga, sambung dia diharapkan bisa melahirkan komitmen penuh dalam penanganan stunting dan juga perencanaan intervensi gizi secara terintegrasi.
Sementara, Hero Mardanus dalam arahannya mengatakan rembuk stunting merupakan momen yang tepat untuk mendiskusikan berbagai langkah nyata dan wujud komitmen dalam upaya penurunan stunting.
Karena penyelenggaraan intervensi penurunan stunting memang merupakan tanggung jawab lintas sektor dan bukan salah satu institusi saja.
Samarinda sendiri, kata Sekda, sejak tahun 2021 telah menetapkan sebanyak 15 kelurahan sebagai lokus stunting, dilanjutkan pada tahun 2022 sebanyak 26 kelurahan, tahun 2023 sebanyak 18 kelurahan dan tahun 2024 sebanyak 14 kelurahan.
“Untuk itu guna mendukung hal tersebut diperlukan tim lintas sektor yang mencakup instansi yang menangani tentang kesehatan ibu dan anak, konseling gizi, kebersihan, ketersediaan air minum dan sanitasi, serta ketahanan pangan dan PAUD,” urainya.
Berdasarkan hasil survey Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021, prevalensi stunting Kota Samarinda sebesar 21,6% dan meningkat menjadi 25,3 % pada tahun 2022.
Jadi menurut dia, meningkatkan kunjungan balita ke posyandu untuk pemantauan perkembangan serta peningkatan layanan cakupan intervensi adalah menjadi prioritas pemerintah saat ini.
Senada yang disampaikan Hero, Kepala Dinas Kesehatan Samarinda dr Ismid Kusasih yang menjadi pembicara pagi itu juga menambahkan, jika posyandu saat ini menjadi ujung tombak dalam upaya menurunkan angka stunting.
Oleh itu penting saat sekarang, pesan dia kader-kader Posyandu ikut bergerak aktif mengajak ibu-ibu agar rajin memeriksakan kesehatan bayi dan kehamilannya di posyandu.
“Jadi kuncinya, Posyandu harus lebih proaktif sosialisasi secara menyeluruh di tingkat RT hingga kecamatan, guna mendorong masyarakat rutin melakukan pemeriksaan balitanya di posyandu. Agar cakupan data tumbuh kembang anak bisa diketahui,” pungkasnya. (*)
Pemkot Samarinda Komitmen Tangani Stunting secara Terintegrasi
Koresponden:
Alamin
Selasa, 18 Juli 2023 17:3
Penandatangan komitmen bersama penanganan stunting di Samarinda secara terintegrasi.
Berita terkait