DIKSI.CO, SAMARINDA - Pemkot Samarinda bergerak cepat dalam proses penataan kota.
Langkah yang diambil, salah satunya juga berkaitan dengan kawasan Citra Niaga di Samarinda.
Revitalisasi kawasan Citra Niaga digaungkan oleh Pemkot Samarinda dibawah kepemimpinan Andi Harun sebagai Walikota.
Kawasan perdagangan yang dibangun pada 1987 itu rencananya akan kembali dihidupkan dan dijadikan simbol ekonomi Kota Samarinda.
Pernah mendapatkan penghargaan Aga Khan Award for Architecture ditahun 1989, Andi Harun berharap reinkarnasi Citra Niaga ini bisa terealisasikan pada 2023 mendatang.
“Jadi mereka (tim profesional) mengusulkan untuk dibuat sayembara design untuk wajah baru Citra Niaga, dan pemenangnya akan diumumkan pada 17 Agustus mendatang sesudah apel, ” ungkap Andi Harun didampingi Sekda Pemkot Samarinda, Sugeng Chairuddin lepas rapat secara virtual bersama tim profesional.
“Bahkan kalau bisa membangun Citra ini seperti membangun Candi Prambanan, yang bisa membangun 1000 candi dalam semalam” katanya.
Mantan Wakil DPRD Kaltim 2 periode itu pun berharap dengan adanya sayembara ini, masyarakat Samarinda merasa terpanggil dan terlibat dalam pembangunan kawasan Citra Niaga ini.
“Termasuk soal tagline Citra Niaga itu harus kita gaungkan. Mungkin bisa Reinkarnasi Citra Niaga atau Citra Niaga 2.0 atau apalah. Pokoknya masyarakat harus terlibat memberikan masukan dalam diskusi-diskusi yang difasilitasi pemerintah.” tutur Andi Harun.
Ia menginginkan setelah lebaran nanti detail kegiatan dan timeline bisa betul-betul dimatangkan dan dibahas tuntas.
Citra Niaga merupakan kawasan pusat perdagangan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur dengan luas sekitar 2,7 hektare yang dirancang untuk menyediakan tempat usaha bagi pedagang kecil serta pedagang besar dan menengah. Citra Niaga dibangun pada tanggal 27 Agustus 1987.
Lokasinya adalah bekas tempat bernama Taman Hiburan Gelora yang terbakar, kondisi waktu itu penduduk Samarinda baru sekitar 300.000 orang dan memerlukan pusat belanja dan rekreasi.
Pusat Kegiatan karya arsitek Antonio Ismael ini pernah memperoleh perhargaan internasional Aga Khan Award for Architecture (AKAA) pada tahun 1989.
Saat itu Citra Niaga bersaing dengan kandidat Bandara Soekarno-Hatta dan akhirnya Citra Niaga-lah yang terpilih menerima penghargaan tersebut. (tim redaksi Diksi)